Windows 10 Blokir Browser Saingan dengan Alasan Keamanan
Microsoft baru-baru ini mengumumkan akan melakukan blokir pada browser saingan mereka di OS terbaru, Windows 10. Alasan pemblokiran tersebut dilakukan karena browser lain dianggap tidak memiliki web filtering yang tentunya berbahaya buat anggota keluarga terutama anak-anak yang belum mengetahui tentang website yang berbahaya. Alasan lain juga dikarenakan banyak anak-anak kini sudah dapat melakukan cara mudah untuk melakukan bypass parental control yang sudah awam banyak digunakan untuk filtering.
Fitur Family Filter ini sendiri akhirnya mengharuskan anak-anak yang terdaftar dalam akun keluarga hanya bisa menggunakan Edge atau Internet Explorer secara default. Biarpun disini orang tua diberikan keleluasaan untuk memberikan akses browser lain pada anak-anak mereka bila diinginkan, tetapi hal ini tentunya memberikan banyak tanda tanya apakah ini salah satu cara Microsoft untuk “memaksa” user mereka menggunakan browser bawaan Edge. Karena saat ini browser Edge masih menempati urutan ke-5 yang digunakan di dunia jauh di bawah browser Google Chrome.
Yang kami amati sebenarnya browser lain seperti Chrome, Firefox dan Opera sudah memiliki filtering web untuk situs-situs yang dicurigai atau memang berbahaya. Chrome sendiri terkenal sangat dapat diandalkan untuk melakukan filter Web dibanding browser lain. Sepertinya ini memang cara upaya Microsoft meraih market share.
Seperti diketahui sebelumnya mereka sebelumnya sudah banyak melakukan upaya seperti dengan Cortana yang secara default terintegrasi dengan Edge dan Sticky notes dengan Bing. Fitur ini tidak bisa berfungsi bila kita mengganti browser default Edge dengan browser lain. Sepertinya memang Microsoft tengah gencarnya melakukan kampanye pada user untuk tetap menggunakan browser bawaan mereka di Windows 10.
Saat ini market share terbesar browser secara global masih dipegang oleh Chrome yaitu hampir mendekati angka 54%. Sedangkan Internet Explorer masih berada di posisi kedua dengan 27%. Beberapa pihak mengkritik keputusan Microsoft ini, dimana sebelumnya fitur ini adalah sebagai fitur yang sifatnya opsional bukan default.
Jangankan anak anak, secara naluriah kita sendiri tentunya mencari browser yang dapat diandalkan dalam berselancar di dunia maya. Sepertinya sulit untuk mengejar mahkota Chrome saat ini ada alasan mengapa masyarakat dunia kerap menggunakannya selain keamanan tinggi yang selalu diperbaharui, browser yang memang terintegrasi dengan search engine mumpuni Google memang memiliki salah satu data base terlengkap informasi di dunia saat ini.
Akankah usaha ini dapat menaikkan share market Browser Microsoft?