Norton: Tingkat Keamanan Konsumen Indonesia Saat Online Masih Rendah
Salah satu perusahaan ternama sebagai penyedia solusi keamanan, Norton by Symantec, merilis beberapa temuannya melalui laporan tahunan yang biasa dilakukan. Berdasarkan hasil survei online Norton Cybersecurity Insights Report 2016, Kejahatan cyber paling umum yang dialami konsumen adalah peretasan password akun, lalu diikuti peretasan akun email dan sosial media.
Lalu bagaimana dengan di Indonesia sendiri? Pihak Norton pun mengungkapkan beberapa laporan akan maraknya tingkat kejahatan cyber yang terjadi di Tanah Air. Perilaku konsumen di Indonesia saat online dianggapnya sangat rendah. Selain itu, hampir kebanyakan konsumen merasa puas diri dan cukup dengan sistem keamanan yang digunakannya.
Di Indonesia sendiri, para konsumen saat ini paling tidak sudah memiliki smart device, bahkan 30 persen konsumen dilaporkan memiliki perangkat lebih dari satu. Hal menarik yang ditemukan Norton, 76 persen konsumen Indonesia mengetahui bahwa mereka harus aktif dalam melindungi informasi online mereka. Akan tetapi, mereka ternyata suka berbagi password dan sebagian besar tidak menyadari bahwa mereka ternyata terlibat dalam perilaku risiko yang cukup besar.
Chee Choon Hong, selaku Director, Asia Consumer Business, Norton by Symantec memaparkan, “Temuan yang kami tunjukkan ini menyimpulkan bahwa masyarakat sebenarnya cukup menyadari akan pentingnya kebutuhan sistem keamanan dalam melindungi informasi pribadi mereka saat online, namun mereka tidak termotivasi untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar tetap aman”.
Hong menambahkan, saat ini para hacker terus mengasah diri kemampuan mereka agar dapat menyesuaikan diri sehingga nantinya dapat mengambil keuntungan lebih banyak dari para konsumen, sehingga kebutuhan untuk mengambil tindakan pencegahan semakin penting bagi para konsumen di Indonesia.
Tips Terbaik dari Norton Tetap Aman Saat Online
Untuk mengurangi risiko kejahatan cyber yang terjadi saat online, Norton pun berbagi beberapa tips sebagai langkah besar dalam mengurangi risiko kejahatan cyber. Langkah pertama adalah selalu hindari pengulangan dalam menggunakan password. Selalu gunakan password yang kuat dan unik dengan kombinasi setidaknya 10 huruf besar dan kecil, serta simbol dan angka.
Langkah kedua, jangan mudah tertipu dengan ekspedisi Phishing. Berpikirlah dua kali sebelum Anda membuka pesan atau lampiran aneh yang muncul secara tiba-tiba, bahkan tidak pernah Anda harapkan, terutama yang dikirim oleh orang yang Anda kenal. Ada kemungkinan bahwa pesan tersebut berasal dari hacker yang berhasil menyusup email atau akun sosial media rekan atau saudara Anda.
Langkah ketiga, bila rumah Anda memiliki perangkat baru yang terhubung ke jaringan, seperti router, ingatlah untuk selalu mengubah password standarnya. Selain itu, lindungi juga koneksi nirkabel Anda dengan enkripsi WiFi yang kuat sehingga tidak seorangpun dapat dengan mudah melihat perjalanan data antar perangkat Anda.
Langkah yang terakhir adalah, selalu memegang kendali saat online dan kenali seluk-beluk jaringan saat menggunakan WiFi publik.