WannaCry Paling Banyak Menyerang Pengguna Windows 7
Minggu lalu, dunia sempat dikejutkan oleh kabar penyebaran malware ransomware yang bernama WannaCry. Bagaimana tidak, ada sekitar 150 negara dan termasuk Indonesia yang menjadi korban serangan malware yang satu ini. Sempat dilaporkan bahwa beberapa rumah sakit di Jakarta dilaporkan diserang oleh ransomware WannaCry.
Melalui berbagai penyelidikan, sempat dilaporkan bahwa peredaran meluasnya ransomware WannaCry ini terjadi akibat penggunaan sistem operasi lawas, yaitu Windows XP. Karena OS tersebut dianggap sangat rentan diserang. Selain itu, sistem operasi tersebut juga sudah tidak didukung lagi keamanannya dari sang pemiliknya, Microsoft.
Namun baru-baru ini, terdapat laporan baru bahwa sistem operasi yang paling banyak diserang bukanlah Windows XP, melainkan Windows 7. Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Kaspersky, sekitar 98% bahwa infeksi ransomware WannaCry ditemukan dari Windows 7. Ada sekitar 60% Windows 7 versi 64-bit yang diserang oleh malware tersebut.
Selain itu, Kaspersky juga menambahkan beberapa laporan temuan penyelidikannya, yang mana ada beberapa OS lainya antara lain Windows Server 2008 R2 dan Windows 10 menjadi target serangan malware WannaCry yang cukup banyak setelah Windows 7. Berdasarkan laporan ini, tim Kaspersky ternyata menemukan bahwa Windows XP tidak bertanggungjawab atas terjadinya penyebaran malware WannaCry yang terjadi pada pekan lalu.
Bahkan tim peneliti dari Kaspersky juga menemukan bahwa WannaCry bekerja dengan baik dalam mengunci beragam data-data pada Windows 7. Sedangkan pada Windows XP, malware WannaCry tidak berfungsi. Hingga saat ini, ransomware WannaCry masih leluasa dan terus menyebar untuk memakan korban dan telah merusak lebih dari 400 ribu sistem.