Nokia Paparkan Hasil Studi Keamanan Publik Berbasis Broadband di Asia

Reading time:
October 17, 2017
Robert Cattanach, President Director, Indonesia, Nokia dan Danial Mausoof, Head of Strategic Marketing, Asia Pacific and Japan.
Himanshu Chuchra, Head of End to End Sales Development, Nokia, Indonesia dan Robert Cattanach, President Director, Nokia, Indonesia.

 

Pada Selasa (17/10), Nokia bekerja sama dengan lembaga penelitian Tolaga Research mengadakan studi mengenai kesiapan negara untuk bisa menerapkan teknologi broadband sebagai bagian dari keamanan publik. Negara yang dimaksudkan dalam riset tersebut termasuk di antaranya adalah Indonesia, Vietnam, Jepang, Bangladesh dan Thailand. Penelitian ini dilakukan atas dasar bagaimana teknologi LTE sendiri sudah cukup luas digunakan di berbagai negara termasuk di Indonesia, walau mungkin tingkat adopsi di tiap negara ini masih berbeda-beda.

“Untuk ke depannya, teknologi 2G akan mulai mati sementara 3G akan mulai menurun. Dan sementara ini, investasi untuk bisa mengembangkan teknologi 4G LTE sendiri tengah semakin meningkat dan investasi untuk 5G sendiri juga tengah berjalan cukup pesat,” tutur Robert Cattanach, Presiden Direktur untuk Nokia Indonesia dalam acara media briefing yang dilakukan di Menara Mulia, Jakarta.

Dalam hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa negara-negara di Asia Pasifik memiliki kerentanan perihal bencana alam, keadaan darurat yang cukup kompleks serta beragam ancaman keamanan lainnya. Akibat dari berbagai masalah ini, digitalisasi jaringan keamanan publik tentunya menjadi salah satu fokus pemerintahan untuk bisa memberikan respon pertama yang lebih cepat, informasi lebih akurat dan real-time, sekaligus mampu melintas batas-batas yuridikasi.

Dalam studi yang sama, dijabarkan juga bagaimana setiap negara memiliki tingkat perkembangan teknologi broadband serta berbagai masalah keamanan tersendiri yang urgen dan berbeda-beda. Studi ini juga menjelaskan bagaimana praktik yang spesifik di setiap negara untuk bisa memandu para pelaku industri, pemerintah, serta pembuat kebijakan dalam mempercepat adopsi teknologi broadband dan digitalisasi.

Dalam hasil studi, ditemukan bahwa kelima negara yang menjadi fokus utama studi tersebut berada dalam tahap pengadopsian broadband yang berbeda-beda. Komponen utama dari LTE ini terdiri dari tiga komponen utama: kesiapan ekosistem untuk mengadopsi LTE, kendala dan pengaruh yang dihadapi pemangku kepentingan dalam mengadopsi LTE, serta pemicu pasar yang mendorong permintaan LTE. LTE sendiri sudah mulai digunakan di Indonesia secara luas, tetapi menghadapi berbagai tantangan seperti ekosistem yang kompleks, anggaran yang minim dan permasalahan bisnis, hingga pemangku kepentingan yang kerap kurang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Di Indonesia, sentimen dan peluang bagi komunikasi berbasis LTE akan meningkat pesat dalam lima tahun mendatang, dengan dukungan beragam faktor termasuk kesiapan spektrum radio serta LTE dalam solusi keamanan publik. Namun terdapat permasalahan dalam prosesnya seperti kesiapan dan dukungan dari operator seluler yang dibutuhkan untuk menggelar komunikasi penting berbasis LTE berskala besar untuk seluruh Indonesia. Selain otoritas pemerintah yang bertanggung jawab atas peraturan telekomunikasi, para pemangku kepentingan lainnya yang memiliki pengaruh kuat terhadap pengembangan awal ekosistem LTE adalah para pemilik jaringan dan instansi pengguna keamanan publik.

Sebagai rekomendasi, hasil studi pun memberikan kesimpulan bahwa: Indonesia perlu mendoong penggunaan komunikasi penting berbasis LTE dalam acara besar yang diadakan di stadion dan ketika terjadi bencana alam seperti penggunaan video surveillance untuk menjaga keamanan publik dan keamanan selama terjadinya acara di sebuah lokasi atau stadion, kemudian memperluas cakupan LTE dalam bisnis terkait dan aplikasi untuk tanggap darurat, serta mempercepat rencana-rencana untuk menyelaraskan spektrum 700MHz untuk keamanan publik.

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

April 16, 2024 - 0

Review Zyrex Maveric Ultra X: Laptop Indonesia Terkencang!

Merk lokal yang satu ini akhirnya mengeluarkan lini Laptop Gaming…
April 15, 2024 - 0

Review Lenovo IdeaPad Slim 5i Ultra: Laptop Core Ultra Terbaru dengan Harganya Terjangkau!

Kalian lagi cari laptop dengan prosesor Intel Core Ultra yang…
April 15, 2024 - 0

Review ASUS Zenbook DUO (2024) UX8406: Laptop Dua Layar Kencang untuk Kerja Lebih Produktif

Laptop ini bisa bikin kerja dengan dua layar lebih mudah…
April 4, 2024 - 0

Review Axioo Pongo 725: Laptop Gaming Murah yang Kencang

Ngomongin brand laptop lokal memang ga ada habisnya, selalu saja…

Gaming

April 19, 2024 - 0

Jika Laku, Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes Buka Kemungkinan Sekuel

Sebuah seri yang sudah lama dinanti oleh banyak penikmat JRPG,…
April 19, 2024 - 0

Tolak Langsung Blokir Game Online, KOMINFO Tegaskan Sudah Ada Sistem Rating Umur

Terlepas dari fakta bahwa sumber masalahnya bisa datang dari mana…
April 18, 2024 - 0

Usia Studio 10 Tahun, Dev. It Takes Two Akan Bagi Info Baru Tahun Ini

Ada banyak kasus dimana bukan visualisasi luar biasa realistis, musik…
April 18, 2024 - 0

2K Punya Pengumuman Terkait Franchise Mafia?

Di tengah barisan game open-world yang tersedia di pasaran saat…