Foto Instan ‘Square’ Makin Populer, Fujifilm Luncurkan Printer Instax Share SP3 dan Instax Square SQ10
Foto dengan format square 1:1 yang kian digandrungi kaum millenials di Instagram, ternyata juga menjadikan fotografi instan kembali populer. Salah satu brand kamera, yaitu Fujifilm memperlihatkan bahwa penjualan kamera instan mereka yang mengalami peningkatan sejak tahun 2012 yaitu sebesar 1,2 juta unit hingga di tahun 2017 mencapai 7,5 juta unit.
Kali ini Fujifilm kembali menghadirkan produk terbaru mereka untuk para kaum milenials yang senang format square, yaitu printer Instax Share SP3. Ini merupakan genrasi printer Instax ketiga yang diluncurkan oleh Fujifilm setelah merilis Instax Share SP 1 di tahun 2014, Instax Share SP 2 di tahun 2016.
Sebagai bentuk respon kami terhadap perkembangan teknlogi dan sosial media yang populer di kalangan masyarakat Indonesia, Fuji film kini kembali menghadirkan printer Instax Share SP-3, Kami menantikan kreas-kreasi yang dapat dihasikan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan produk kami,” ujar Noriyuki Kawakubo selaku Presiden Direktur PT Fuji film Indonesia.
Instax Share SP 3 hadir dengan dua varian warna yaitu hitam dan putih. Pengguna bisa mencetak foto dengan koneksi Wi-Fi langsung dari smartphone ataupun kamera digital yang mendukung, untuk dicetak secara instan dengan format 1:1 menggunakan printer Instax Share SP-3. Yaitu cukup dengan menginstal aplikasi Instax Share yang tersedia untuk smartphone Android dan iOS. Dalam aplikasi ini juga terdapat 11 template cetak unik, dengan tampilan seperti sampul majalah, CD, kolase, edit filter dan lain sebagainya.
Adapun kapasitas baterai yang tersedia pada perangkat portable ini yaitu dapat digunakan untuk mencetak foto sekitar 160 kali. Dengan kecepatan print per foto sekitar 13 detik. Kualtias cetak yang dihasilkan yaitu 318 dpi atau 800×800 dots. Perangkat ini dibanderol dengan harga Rp. 2.899.000, yang dibundling dengan paket penjualan Film, Picture Book dan Film Case. Tersedia mulai 19 Desember 2017.
Selain produk printer portable Instax Share SP 3, Fujifilm juga kembali memperkenalkan produk kamera instan mereka yaitu Instax Square SQ 10. Produk ini hadir dengan fitur terbaru yait tambahan filter dan kemampuan proses yang lebih cepat 30%. Instax Share SP 3 dibanderol dengan harga Rp. 4.299.000 dengan bundling penjualan Film, Pocket Album, Square Frame dan Camera case.
Printer Instan Dengan Format Square, Untuk Apa?
Tentunya muncul pertanyaan untuk apa menghabiskan dana yang tak murah hanya untuk membeli printer yang hanya dapat mencetak foto dengan format square. Sementara di era sosial media seperti saat ini orang-orang justru lebih banyak mengunggah foto ketimbang mencetaknya dalam bentuk fisik. Juga kita bisa saja menggunakan printer biasa untuk mencetak foto dengan ukuran sesuka hati.
Namun pihak Fujifilm menjawab, produknya ini memang dipasarkan dengan target market khusus. Pertama yaitu kalangan millenials, yang belum pernah merasakan sensasi fotografi instan saat dahulu benar-benar menjadi tren. Menghadirkan format square dengan printer instan analog di era digital adalah sesuatu hal yang unik.
“Dulu orang-orang mengabadikan foto untuk kebutuhan dokumentasi, kemudian berubah menjadi media ekspresi diri dan komunikasi. Namun rupanya tren terus berubah, setelah hadir Instagram kalangan millenials mulai menyenangi fotografi instan dengan format square 1:1,” ujar Noriyuki Kawakubo selaku Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia.
Kedua adalah kalangan konsumen yang senang dengan unsur artisitik. Format foto square yang dicetak dengan printer analog instan tentunya memiliki nilai artisitik tersendiri dibandingkan cetak foto biasa. Hasilnya pun akan menjadi sebuah bentuk karya seni tersendiri , dan dapat dipamerkan dalam ajang-ajang pameran fotografi.
Fujifilm juga terus meningkatkan awareness masyarakat untuk menghasilkan karya fotografi dengan format square dengan mengadakan beragam event –event exhibition di kota-kota besar dengan menggandeng 12 artist Instax.
“Siapa yang tidak suka dengan fotografi? semua suka fotografi? tutup Takuya Asano, Quality Control Manager PT Fujifilm Indonesia.