Babak Baru Intel vs NVIDIA
Intel memang mengincar pasar otomotif terutama dari sisi automomous driving. Sementara, NVIDIA sudah cukup lama berada dalam kancah ini. Awal tahun 2017, ketika kami menghadiri penampakan mobil konsep hasil karya BMW – Mobileye – Intel (yang bahkan belum bisa meluncur di jalanan), NVIDIA sudah menampilkan mobil yang berjalan tanpa pengemudi. Mobil otomoatis yang sistem otomasinya dimotori oleh komputer NVIDIA itu, bahkan sudah berjalan berputar-putar di lapangan parkir CES 2017.
NVIDIA Hadir dengan Xavier
Xavier adalah andalan NVIDIA untuk komputasi di dalam mobil otomatis. Kemampuan solusi NVIDIA ini bahkan sudah teruji di jalan raya sejak lama. Xavier dijanjikan akan menghadirkan performa sebuah rig server besar ke dalam mobil. Masalahnya memang konsumsi dayanya disebut-sebut masih agak tinggi. Meski memang saat ini, Xavier sebenarnya sudah lebih irit dan lebih kencang dibandingkan pendahulunya.
Intel + Mobileye = Pesaing kuat Autonomous Driving
Setahun telah berlalu dan kali ini Intel bahkan telah mengakuisisi Mobileye. SoC Mobileye adalah yang memungkinkan semua sensor pada mobil bisa diproses datanya. Sementara itu, untuk proses data umum lainnya, Intel sudah menyiapkan prosesor Atom 8 core khusus. Perpaduan keduanya menghasilkan solusi komputasi autonomous driving yang berperforma tinggi, sekaligus memiliki konsumsi daya lebih rendah. Setidaknya, ini yang kami peroleh dari Intel dan beberapa analis lainnya yang mengawasi perkembangan teknologi otomotif terkini.
Memang, ini mungkin awal dari “perang” benchmark untuk komputasi otomotif. Dan ini diawali dari para produsen kenamaan di arena PC, di mana adu benchmark sudah menjadi hal yang umum. Apakah kita akan melihat hal ini lebih sering ke depannya? Bisa jadi. Akan tetapi, persaingan akan membuat teknologi berkembang dengan lebih cepat dan dengan lebih baik, bahkan kerap lebih murah. Bukankah itu baik bagi konsumen?
Lalu, apa selanjutnya?
Intel akan terus mengembangkan perpaduan Atom dan SoC Mobileye. Saat ini adalah awal yang baik, di mana solusi perpaduan keduanya ternyata bisa memberikan kombinasi performa dan daya yang baik. Sementara itu, NVIDIA tentu tidak akan tinggal diam dan akan segera menghadirkan solusinya yang sangat sarat dengan performa paralel yang datang dari GPU-nya tersebut. Lalu, apakah Intel akan mengembangkan GPU-nya sendiri untuk kebutuhan AI dan otomasi mobil? Kemungkinan, dengan datangnya spesialis GPU (Raja Koduri) ke Intel, hal ini bukan tidak bisa menjadi kenyataan. Persaingan antara Intel dan NVIDIA mungkin akan kian ketat dalam industri komputer otomotif di masa mendatang