NVIDIA Hadirkan DGX-2, Sistem “Monster” Khusus Untuk Penelitian
Apa yang terjadi ketika NVIDIA menggabung 11 buah Tesla V100 32 GB dengan dua buah Xeon Platinum, 30 TB NVME SSD dan 1.5 TB sistem memory? Hasilnya adalah NVIDIA DXG-2! Sebuah sistem yang mampu mengusung performa 1920 TFLOPs (Tensor procesing), 480 TFLOPs untuk FP16, 240 TFLOPs untuk workload FP32 dan 120 TFLOPs untuk FP64.
Jantung dari DGX-2 adalah implementasi dari NVSwitch. Fitur ini memungkinkan komunikasi antar chip dengan kecepatan 300 GB/s pada 12 kali kecepatan standard PCIe. Digabungkan dengan teknologi NVLink2 yang memungkinkan 16 GPU untuk gabungkan kedalam sebuah sistem dengan bandwidth sebesar 14 TB/s. NVIDIA mengklaim bahwa DGX-2 mampu mengusung performa sebesar 2 Petaflop. Mengingat sistem ini memiliki total 81.920 CUDA core dan 10240 Tensor processing core, klaim tersebut sepertinya cukup berdasar. Sistem ini sendiri menkonsumsi daya sebesar 10 KW dan mempunyai berat 350 pound atau kurang lebih 158 KG. Harganya? “Cuma” USD$ 400.000 saja!
Buat apa NVIDIA menciptakan sistem seperti DGX-2 ini? Jika Star Trek punya motto “To boldly go where no man has gone before”, DGX-2 dibuat untuk “To boldly go where no data, research or computing has gone before”. Perangkat ini diperuntukan untuk ilmuwan yang peneltiannya mendorong batas pengetahuan manusia. Terutama dalam bidang studi deep learning, DGX-2 mampu melatih FAIRSeq, sebuah neural machine translation model yang sangat canggih hanya dalam dua hari. Peningkatan performa hampir 10x dibandingkan DGX-1 yang mengusung arsitektur Volta.