Avaya: Tantangan Transformasi Digital Bukan Pada Teknologinya
Di era digital yang semakin modern seperti sekarang ini membuat banyak perusahaan harus memiliki strategi demi mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal tersebut bertujuan agar perusahaan dapat menjadi lebih lincah dalam mengembangkan model bisnis mereka lebih modern dan juga memiliki layanan yang jauh lebih baik terhadap para konsumen mereka.
Perubahan model bisnis di atas tentunya bisa termasuk ke dalam kategori transformasi digital. Beberapa perusahaan di Indonesia pun saat ini tengah bersiap dalam menerapkan strategi bisnis mereka ke dalam layanan cloud untuk mempermudah tujuan mereka. Avaya sebagai salah satu perusahaan ternama dibidang penyedia layanan komunikasi bisnis dan contact centre, memiliki pandangan terhadap era transformasi digital yang berkembang saat ini.
Menurut Avaya, perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini memang menjadi fondasi dari tren transformasi digital. Akan tetapi, tantangan bagi perusahaan yang ingin mengubah strategi bisnisnya yang masuk ke dalam transformasi digital bukan pada teknologinya, melainkan pada manusia itu sendiri.
Sami Ammous, selaku Managing Director Avaya untuk ASEAN mengatakan bahwa transformasi digital di era canggih seperti sekarang ini memang menjadi hal yang tak bisa dihindari oleh berbagai industri perusahaan di seluruh dunia. “Transformasi digital bukan serta merta terpaku pada teknologinya saja. Bagi tiap perusahaan dan pelanggan harus ada keseimbangan yang tepat ketika menyediakan sejumlah layanan untuk pelanggannya“, ujar Sami.
Sami juga menambahkan harus tetap ada sentuhan tangan manusia bagi perusahaan yang ingin bertransformasi digital dalam menerapkan strategi bisnis mereka. Contohnya seperti layanan aduan, layanan tersebut ditangani oleh mesin chatbot. Chatbot dianggap belum mampu menggantikan pengalaman yang disuguhkan oleh manusia saat melayani pelanggan di layanan aduan.
Avaya juga menilai bahwa transformasi digital sangat membutuhkan dukungan saluran pendukung lain untuk berinteraksi, contohnya melalui aplikasi yang dinilai menjadi salah satu saluran yang banyak dimanfaatkan perusahaan, seiring dengan generasi milenial yang hampir rata-rata sangat akrab dan paham dengan teknologi.