Jaga Pemilu Tetap Kondusif, Facebook Tingkatkan Keamanan
Menjelang Pilpres 2019, tak dipungkiri timeline Facebook juga ikut memanas. Banyak beredar pesan-pesan kampanye politik yang dibagikan oleh para pengguna, yang sayangnya banyak berita palsu yang ikut disebarkan. Facebook terus berupaya meningkatkan keamanan konten dengan bekerja sama dengan Bawaslu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya black campaign yang bahkan masuk ke kategori hate speech.
“Kami percaya Facebook dan seluruh aplikasi seperti Instagram dan WhatsApp memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi kekuatan positif bagi demokrasi di seluruh dunia. Facebook dan seluruh aplikasinya menyediakan tempat bersuara bagi seluruha orang dengan beragam usia dan pandangan politik, mendukung proses pertukaran ide yang sehat serta menjadikan pemimpin lebih bertanggung jawab kepada timnya,” kutipan press release Facebook.
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan konten di Facebook, Facebook telah menambah 20 ribu karyawan untuk menangani isu-isu keamanan di seluruh dunia dan mendedikasikan tim khusus untuk mengawal jalannya pemilu di seluruh dunia, serta membantu mendeteksi pelanggaran dan pelaku kejahatan di Facebook.
Adapun langkah langkah yang dilakukan oleh Facebook diantaranya yaitu mengurangi penyebaran berita palsu, menghapus akun palsu, meningkatkan transparansi Ads and Page serta memperkuat tindakan hukum terhadap iklan yang tak pantas, mendukung keterlibatan sipil, serta bekerja sama dengan otoritas pemilu.
Hal-hal tersebut dilakukan oleh Facebook dengan menggunakan teknologi artificial intelegent dengan sistem learning machine untuk mengklasifikasi konten maupun bekerja sama dengan tim pemeriksa fakta pihak ketiga. Adapun tim pemeriksa fakta ketiga Facebook di tanah air saat ini adalah Tirto.id, AFP, Liputan 6, Kompas, Tempo dan Mafindo.
Dalam hal transparansi, saat ini Facebook juga meningkatkan transparansi pada fitur Ads dan Page. Detail dari profil pembuat iklan akan lebih mudah diketahui sehingga tidak ada celah bagi pihak yang tidak bertanggung jawab menyebarkan iklan yang tidak pantas.
Sementara itu Fritz Siregar perwakilan dari Bawaslu RI mengakui bahwa kerjasama antara Facebook dengan Bawaslu merupakan langkah yang penting untuk menjaga pemilu tetap aman dan kondusif. Bawaslu dan Facebook bekerja sama merumuskan filterasi konten mana saja yang perlu ditindak, yangdapat mempengaruhi jalannya pemilu.
“Hal yang cukup rumit adalah membedakan antara political speech dan hate speech,” ujar Fritz Siregar. Klasifikasi dar konten kampanye politik dan ujaran kebencian harus tepat karena jika tidak, justru akan menngurangi kebebasan dalam berpendapat.