Synology Perkenalkan NAS DS1019+ dan DS2419+
Synology beberapa waktu lalu memperkenalkan dua NAS terbaru mereka. Perusahaan asal Taiwan yang dikenal luas dari produk NAS mereka tersebut memperkenalkan dua NAS DiskStation baru mereka, yaitu DS1019+ dan DS2419+. Keduanya menawarkan kapasitas tinggi, dengan dukungan hingga 140 TB untuk DS1019+ dan 336TB untuk DS2419+.
NAS Kapasitas Tinggi Terbaru
DS1019+ hadir sebagai NAS 5-bay yang bisa diperluas dengan expansion unit dengan dukungan maksimal hingga 10 drive. Sementara DS2419+ memiliki 12-bay dengan dukungan hingga 24 drive dengan expansion unit. Keduanya juga dilengkapi dengan dukungan untuk SSD M.2, yang bisa digunakan untuk cache. Synology menyebutkan DS1019+ memiliki dua slot M.2, sementara DS2419+ memiliki slot PCIe dengan adapter yang memiliki dua slot M.2.
Hadirnya M.2 untuk cache tersebut memastikan kedua NAS baru ini bisa menawarkan performa terbaik tanpa harus mengorbankan kapasitas. Sebelumnya, tanpa menggunakan cache M.2, umumnya drive bay yang ada di NAS akan “dikorbankan” untuk memasang SSD SATA untuk cache, untuk menjaga performa. Hal tersebut membuat kapasitas maksimal dari NAS tidak bisa dicapai. Kini, dengan hadirnya cache M.2, hal itu bisa dihindari.
Lini “Plus” dengan CPU Quad Core
Kedua NAS baru Synology tersebut merupakan bagian dari Plus Series, yang biasanya hadir sebagai NAS berkemampuan tinggi. Synology menyebutkan bahwa kedua NAS tersebut dibekali dengan CPU quad core, yaitu Intel Celeron J3455 untuk DS1090+ dan Intel Atom C3538 untuk DS2419+. DS1019+ menawarkan dukungan RAM DDR3L dual-channel dengan kapasitas hingga 8 GB, sementara DS2419+ mendukung DDR4 dengan kapasitas hingga 32 GB.
Terkait kedua NAS tersebut, Synology menyebutkan bahwa masing-masing memiliki tujuan penggunaan yang berbeda. DS1019+ lebih ditujukan sebagai multimedia server, yang cocok untuk digunakan di rumah atau di kantor yang terkait dengan multimedia content creation. Sementara DS2419+ lebih ditujukan untuk penggunaan di lingkungan kantor skala kecil hingga menengah yang tidak memiliki ruang untuk infrastruktur IT di dalam bangunan kantor, terutama untuk storage server.