Pasokan Berlebih, Produsen NAND Flash Pangkas Produksi
Tahun 2018 lalu, NAND flash disebut membawa keuntungan besar bagi produsen. Namun, kondisi di awal tahun 2019 ini bisa dikatakan merupakan kebalikan dari tahun 2018 lalu, di mana NAND flash mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan ini, menariknya, justru disebabkan oleh pasokan yang berlebih dari pihak produsen.
Kondisi ini membuat tiga produsen raksasa NAND flash, yaitu Intel, Micron, dan SK Hynix, mengumumkan langkah yang akan mereka ambil. Salah satunya, ketiganya disebut akan mengurangi produksi NAND flash, mendorong agar pasokan berlebih yang ada saat ini bisa diserap oleh pasar. Selain itu, mereka juga disebut akan mencoba memperlambat peralihan ke fabrikasi yang lebih baru.
Berdasarkan informasi yang beredar, terlalu banyaknya stok NAND flash disebabkan karena transisi yang terlalu cepat ke 3D NAND flash 64-layer dan 96-layer. Hadirnya chip berkapasitas besar membuat jumlah permintaan tidak setinggi yang diprediksi, dan berakibat pada menumpuknya stok yang belum terjual. Menurut TrendForce, Hal ini berdampak pada turunnya harga hingga 20% untuk berbagai kategori di kuartal pertama 2019.
Terkait langkah yang akan diambil ketiga perusahaan yang disebut di atas, Micron menyebutkan bahwa mereka ingin memangkas biaya produksi dengan mengurangi produksi NAND flash di node lama. SK Hynix juga akan mengurangi produksi 3D NAND 36-layer dan 48-layer, memusatkan perhatian di 72-layer dan 96-layer. Sementara Intel, mereka akan mengurangi produksi NAND sembari terus menyesuaikan tindakan dengan kondisi pasar.
Satu nama besar lagi di NAND flash, Samsung, sudah menyebutkan bahwa akan ada penurunan keuntungan hingga 60%. Namun, mereka belum mengumumkan langkah apa yang akan mereka ambil terkait kondisi tersebut. Walaupun begitu, besar kemungkinan Samsung akan mengambil langkah tertentu, mirip dengan apa yang sudah diumumkan tiga raksasa NAND flash lain.