Mengenal “IP Code” di Perangkat Elektronik

Reading time:
June 3, 2019

Akhir-akhir ini, semakin banyak produsen perangkat elektronik yang merilis produknya dengan berbagai fitur. Salah satu fitur yang diberikan adalah sertifikasi “Ingress Protection” atau yang sering disebut dengan IP Code. Kita seringkali melihat fitur ini disematkan pada berbagai alat elektronik, termasuk smartphone, smartwatch, bahkan hingga laptop. Namun, bisa jadi masih ada yang tidak tahu apa sebenarnya “IP Code” ini, hal apa yang ditunjukkan oleh sertifikasi itu, serta apa beda antara beberapa kode yang umum kita jumpai. Lewat artikel ini, kami akan mencoba untuk membahas IP Code tersebut.

IP Code

Apa Itu IP Code?

Pertama, kita tentu harus berkenalan dulu dengan apa itu Ingress Protection, atau IP Code, itu. IP Code merupakan standar penilaian yang menentukan ketahanan, atau proteksi pada suatu perangkat, terhadap berbagai substansi dari luar. Proteksi yang dinilai dalam sistem ini mencakup proteksi terhadap objek padat dan air. Standar ini ditetapkan oleh IEC. IEC merupakan organisasi internasional yang menetapkan standar internasional untuk berbagai teknologi elektrik dan elektronik, yang secara kolektif disebut elektroteknologi. Standar penulisannya berupa huruf IP yang diikuti dengan dua digit angka dan tambahan huruf opsional. Sertifikasi ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi yang lebih mendetail bagi pengguna, dari sekedar istilah “waterproof“.

IP Water

Digit pertama pada penulisan sertifikasi ini menjelaskan tentang proteksi terhadap benda padat. Hal ini mencakup objek yang cukup besar seperti bagian tubuh, hingga objek yang kecil seperti debu. Sedangkan digit kedua pada penulisan sertifikasi ini menjelaskan tentang proteksi terhadap air. Untuk produk yang tidak memiliki informasi lengkap mengenai proteksi terhadap salah satunya, huruf X digunakan untuk menggantikan digit tersebut. Sedangkan untuk perangkat yang sama sekali tidak memiliki proteksi angka 0 digunakan untuk penandanya.

Proteksi Terhadap Objek Padat (Digit Pertama)

IP DUST

Penilaian ini diambil berdasarkan proteksi pada daerah rawan perangkat (seperti sirkuit listrik) dari berbagai objek padat yang mampu mengganggu bahkan merusak kinerja perangkat tersebut. Penilaian ini dibagi menjadi enam tingkatan:

  • 0: Tidak ada proteksi terhadap objek padat
  • 1: Proteksi terhadap benda padat dengan ukuran lebih dari 50 mm, seperti telapak tangan
  • 2: Proteksi terhadap benda padat dengan ukuran lebih dari 12,5 mm, seperti jari tangan
  • 3: Proteksi terhadap benda padat dengan ukuran lebih dari 2,5 mm seperti kabel tebal
  • 4: Proteksi terhadap benda padat dengan ukuran lebih dari 1 mm seperti kabel dan serangga
  • 5: Tidak sepenuhnya terproteksi dari debu, tapi jumlah debu yang masuk ke dalam perangkat tidak sampai mengganggu kinerja perangkat
  • 6: Sepenuhnya terproteksi dari debu. Perlu dilakukan vakum pada perangkat tersebut. Tes dilakukan dengan durasi hingga delapan jam

Proteksi Terhadap Air (Digit Kedua)

IP

Digit kedua dari sistem IP Code merupakan rating proteksi terhadap air. Terdapat 11 tingkatan untuk rating ini. Untuk penilaian rating ini, terdapat perbedaan setelah melewati rating IPX6. Perangkat yang memiliki rating IPX7 tidak harus memenuhi kriteria dari IPX5 atau IPX6. Untuk perangkat yang memenuhi kriteria keduanya, kedua rating ditulis dan dipisahkan dengan garis miring, contoh IPX5/IPX7. Tingkatan rating ini adalah:

  • 0: Tidak terdapat proteksi
  • 1: Proteksi terhadap tetesan air dari atas setara dengan 1 mm curah hujan selama 10 menit
  • 2: Proteksi terhadap tetesan air dari atas setara dengan 3 mm curah hujan, hingga saat perangkat dimiringkan dengan sudut 15° dari posisi normal, dengan empat posisi dari dua sudut selama 2,5 menit setiap posisi
  • 3: Proteksi terhadap semprotan air hingga kemiringan 60° dari posisi vertikal menggunakan alat Spray Nozzle atau Oscillating Tube.
    • Untuk tes dengan Spray Nozzle, perangkat disemprot menggunakan tekanan 50 – 150 kPa dan volume air 10 liter per menit selama lima menit dalam kondisi counterbalance shield/pelindung dipasang.
    • Untuk alat Oscillating Tube tes dilakukan selama sepuluh menit dengan volume air 0.07 liter per menit setiap lubangnya. Setelah 5 menit, perangkat akan diputar 90° kemudian tes diulang.
  • 4: Proteksi terhadap guyuran air dari berbagai sudut. Metode pengetesan dan durasi sama seperti rating IPX3, perbedaannya pada metode Oscillating Tube perangkat dirotasi secara menyeluruh, dan pada metode Nozzle Spray, pelindung dalam kondisi terlepas.
  • 5: Proteksi terhadap semprotan air menggunakan nozzle berukuran 6,3 mm dari segala arah, dengan volume air 12,5 liter per menit dan tekanan 30 kPa dari jarak tiga meter. Tes dilakukan selama satu menit setiap meter persegi, dengan durasi total minimal 15 menit.
  • 6: Proteksi terhadap semprotan air menggunakan nozzle berukuran 12,5 mm dari segala arah, dengan volume air 100 liter per menit, tekanan 100 kPa dari jarak tiga meter. Tes dilakukan selama satu menit setiap meter persegi, dengan durasi total minimal tiga menit.
  • 6K: Proteksi terhadap semprotan air menggunakan nozzle berukuran 6,3 mm dari segala arah, dengan volume air 75 liter per menit, tekanan 1000 kPa (10 bar) dari jarak tiga meter. Tes dilakukan dengan durasi minimal tiga menit.
  • 7: Proteksi terhadap penenggelaman perangkat ke dalam air hingga 1000 mm selama 30 menit.
  • 8: Proteksi terhadap penenggelaman perangkat ke dalam air dengan durasi tes dan kedalaman (minimal 1000 mm, umumnya hingga 3000 mm) yang disepakati oleh produsen perangkat. Rating ini memperbolehkan masuknya air ke dalam perangkat, dengan syarat air tidak merusak perangkat tersebut.
  • 9K: Proteksi terhadap semprotan air volume 14 – 16 liter per menit, bersuhu tingi (80 °C), dengan jarak yang sangat dekat (0,1 – 0,15 m) pada tekanan 8 – 100 MPa (80 – 100 bar). Tes ini dilakukan selama minimal tiga menit.

 

Selain dua rating diatas, terdapat huruf tambahan yang ditulis di belakang dua angka tersebut, untuk memberikan informasi tambahan mengenai proteksi perangkatnya. Beberapa huruf tersebut adalah

  • D: Kabel
  • F: Oil-resistant
  • H: Perangkat bertegangan tinggi
  • M: Perangkat bergerak saat tes air
  • S: Perangkat diam saat tes air
  • W: Kondisi cuaca

Cara Membaca Rating Sertifikasi IP

IP ratings 840x480

Untuk cara membacanya, kita ambil digit pertama sebagai rating proteksi terhadap benda padat, dan digit kedua sebagai rating proteksi terhadap air. Sebagai contoh, mari kita cek smartphone Samsung Galaxy S10 yang memiliki sertifikasi IP68. Digit pertama pada rating tersebut memiliki nilai “6” yang berarti smartphone tersebut memiliki proteksi total terhadap benda padat hingga ukuran debu. Nilai “8” pada digit kedua memiliki arti bahwa smartphone tersebut mampu bertahan di kedalaman air lebih dari 1000 mm atau sesuai dengan pernyataan dari produsen smartphone tersebut. Contoh kedua, Huawei P30 yang memiliki sertifikasi IP53. Berarti, debu dapat masuk ke dalam perangkat Huawei P30, tetapi tidak sampai merusak smartphone tersebut. Huawei P30 juga tahan terhadap semprotan air ringan dari berbagai sudut hingga 60°.

Sertifikasi IP ini sangat membantu konsumen dalam memilih perangkat yang akan mereka gunakan. Dengan adanya sertifikasi IP, konsumen dapat mengetahui lebih jauh kemampuan perangkatnya dalam berbagai lingkungan yang berbeda, bukan hanya dengan istilah waterproof atau dustproof saja. Bagaimana dengan Anda, apakah Anda sudah menentukan kebutuhan ketahanan untuk perangkat elektronik yang ingin Anda beli?

Tags:

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 27, 2024 - 0

Review Acer Predator Helios Neo 16 2024: Helios Neo Naik Kelas?

Laptop yang satu ini bukan cuma kenceng buat gaming, tapi…
March 19, 2024 - 0

Review ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405): Laptop Ringan Idaman!

Laptop Intel Core Ultra akhirnya mulai dijual di Indonesia. Salah…
March 18, 2024 - 0

Review Huawei MateBook D 14 (2024): Bodi Metal, Kencang dan Terjangkau!

Laptop yang satu ini harusnya sudah tidak terlalu asing lagi…
March 15, 2024 - 0

Review Lenovo Yoga Slim 7i (14IMH9): Daya Tahan Baterai Laptop 2024 Harusnya Begini!

Laptop layar OLED yang satu ini ternyata baterainya irit banget…

Gaming

March 28, 2024 - 0

Ryu Ga Gotoku Punya Pengumuman Besar di Hari April Mop

Berbeda dengan sebagian besar belahan dunia yang lain, April Mop…
March 28, 2024 - 0

Relic Entertainment Pisah dari SEGA, Kembali Indie

Sebagian besar dari kita mungkin seringkali salah menyimpulkan bahwa SEGA…
March 28, 2024 - 0

Spesifikasi PC untuk Marvel Rivals

Di atas kertas, ini adalah konsep yang seharusnya bisa menuai…
March 28, 2024 - 0

Embracer Jual Dev. Borderlands ke Take-Two Interactive

Anda yang cukup mengikuti berita game dengan intens sepertinya tidak…