Huawei: Bangun 5G Tidak Sulit
Sebagai penerus dari 4G, 5G telah membawa beberapa perbaikan yang membuka peluang untuk berbagai skenario baru penggunaan jaringan seluler. Huawei menyebutkan bahwa 5G menghadirkan jangkauan yang lebih luas, bandwidth lebih besar, latency lebih rendah, serta efisiensi lebih baik dari 4G. Kelebihan tersebut tentunya akan mampu memberikan pengalaman lebih baik bagi pengguna bila dimanfaatkan dengan baik.
Namun, kunci utama dari dimungkinkannya hal tersebut adalah ketersediaan 5G. Di 5th Huawei Asia Pacific Innovation Day, yang tengah digelar di Chengdu, China, Huawei menegaskan mereka siap mendukung para operator seluler di Asia-Pasifik mengadopsi 5G serta menawarkan manfaat terbaik dari 5G. Mereka mengharapkan, kelebihan dari 5G ini bisa segera dirasakan di berbagai bidang.
5G: Jawaban Keterbatasan Saat Ini
Saat ini, penggunaan 4G bisa dikatakan sudah hampir mencapai batas kemampuan dari standar itu. 4G memang masih mampu menawarkan bandwidth yang memadai bila dibandingkan kebutuhan saat ini. Namun, bila dilihat dari sisi jangkauan/kapasitas jaringan dan latency, batas 4G mulai jelas terlihat. Hal itu membuat penyedia layanan mulai kehabisan cara menawarkan produk baru, dan standar baru, dalam hal ini 5G, sudah mulai terlihat dibutuhkan.
5G tidak harus menawarkan kecepatan di atas 4G, tetapi efisiensi yang diusungnya akan membuka banyak peluang baru. Satu contohnya adalah terkait mobile gaming, di mana latency rendah akan memungkinkan cloud gaming yang nyaman, dengan respon input yang baik dan lancar. Sementara untuk kapasitas jaringan yang lebih besar, disebut hingga 1 juta perangkat per km2, membuat penyedia layanan bisa menjangkau lebih banyak perangkat, menguntungkan untuk pengguna smart devices/IoT.
Di kemampuan penuhnya, dengan bandwidth besar dan latency rendah, 5G juga memiliki kemampuan lebih baik lagi. Salah satunya adalah untuk mobile VR/AR. Hal tersebut belum dimungkinkan dengan 4G, dan 5G adalah jawaban dari keterbatasan 4G itu.
Waktu Beralih ke 5G?
Karena beberapa hal yang membutuhkan 5G sudah bermunculan, kebutuhan akan 5G ini seharusnya akan makin meningkat. Tentu saja, hal tersebut berarti peralihan ke 5G juga akan datang. Huawei menyebutkan bahwa karena adanya interkompatibilitas dengan 4G, peralihan ke 5G tidak akan sesulit dan semahal yang dibayangkan.
Di jaringan yang sudah di-deploy di beberapa wilayah, 4G dan 5G bahkan bisa digunakan bersama. Tidak perlu harus menggunakan perangkat yang sepenuhnya baru untuk 5G ini, jadi biaya pengadaan perangkat baru tidak terlalu tinggi. Hal itu selain membuat biaya jadi lebih rendah juga membuat waktu pembentukan jaringan 5G bisa lebih pendek.
Huawei sendiri menyebutkan bahwa ada 6 kontrak 5G yang mereka pegang di wilayah Asia-Pasifik. Sementara, di seluruh dunia, ada lebih dari 50 kontrak yang mereka pegang, membuat mereka menjadi leader di 5G ini. Berbekal pengembangan 5G yang mereka lakukan sejak 2009, ribuan paten 5G, serta keterlibatan mereka dalam standar 5G, Huawei ingin mendorong adopsi 5G ini, di kawasan Asia – Pasifik dan wilayah lain di dunia.