Huawei Dukung BSSN Untuk Peningkatan Kapasitas Bidang Keamanan Siber
Hari ini PT. Huawei Tech Investment bersama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) menggelar acara penandatanganan MoU nota kesepahaman dan kesepakatan kerja sama, tentang pengembangan keamanan siber. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pengembangan SDM di bidang keamanan siber serta membangun kesadaran masyarakat terhadap keamanan siber dan pengetahuan ancaman-ancaman keamanan siber di dunia yang kian terkoneksi saat ini. Yaitu melalui serangkaian seminar dan workshop keamanan siber bagi peserta dari beragam sektor dan industri dari pemerintahan bisnis, komunitas akademisi dan masyarakat umum.
Jacky Chen selaku CEO Huawei Indonesia mengatakan “Kesadaran serta pemahaman masyarakat terhadap keamanan dan pendeteksian dini terhadap ancaman siber penting untuk terus ditingkatkan seiiring dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam menerbitkan regulasi untuk mewujudkan keamanan siber yang makin solid.”
Peneterasi internet di Indonesia telah mencapai angka 171 juta. Seiring berkembangnya penggunaan internet, kejahatan siber juga terus meningkat. DI Indonesia tercatat berbagai kejahatan siber yang paling sering terjadi mulai dari kasus penipuan, penyebaran hoax, pornografi, dan illegal access. Di Indonesia, selama tahun 2018 tercata terjadi lebih dari 200 juta serangan siber dala, upaya pembobolan data.
Huawei telah mengembangkan serangkaian produk serta teknologi muktahir yang dapat mendukugn sistem deteksi dini nasional maupun inisiatif-inisiatif lain yang digagas oleh BSSN dalam upaya mewujudkan ruang siber Indonesia yang kian aman.
Salah satunya dengan menggunakan teknologi AI untuk sistem keamanan siber. Dari sistem deteksi dini malware hingga mengantisipasi setiap serangan yang dibidikan ke jaringan komputasi. Teknologi ini akan signifikan dalam memperkokoh strategi keamanan siber serta dalam upaya meningkatkan skala respon terhadap ancaman keamanan.
Sulistyo, Direktur Deteksi Ancaman BSSN mengatakan bahwa perlu adanya edukasi kepada masyarakat bahwa kerjasama antara pemerintah dalam hal ini adalah BSSN dengan pihak swata asing adalah demi meningkatkan keamanan siber. “SDM siber banyak dimiliki oleh swasta dan perguruan tinggi, maka dari itu BSSN berinisiatif untuk melakukan kolaborasi,”
Tidak dipungkiri kerjasama dengan perusahaan swasta asing ini meninggalkan isu di masyarakat. Kekhawatiran akan bocornya data melalui backdoor menjadi hal yang banyak ditakutkan oleh banyak pihak. Selain itu keamanan data siber juga sering dikaitkan dengan adanya aktivitas monitoring dari pemerintah. Sehingga masyarakat merasa takut jika aktivitas mereka di dunia maya akan selalu diawasi. BSSN juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir. Kerjasama yang dilakukan BSSN dengan beberapa perusahaan swasta juga sudah pernah dilakukan, seperti dengan Cisco.