IBM Siap Bantu Perusahaan Transformasi ke Cloud dan AI
Pada Selasa kemarin (23/10), IBM Indonesia menggelar acara Partner Solutions Summit 2019 yang diadakan di Hotel Rafles, Jakarta. Acara yang ketiga kalinya digelar oleh IBM ini bertujuan untuk berbagi wawasan para pelanggan IBM dalam meningkatkan bisnisnya yang sudah memanfaatkan solusi-solusi dari IBM terkait teknologi Cloud dan AI.
Novan Adian, selaku Country Manager Partner & Ecosystem, IBM Indonesia menjelaskan bahwa sebenarnya masih banyak perusahaan di Indonesia yang memiliki tingkat kekhawatiran cukup tinggi terhadap teknologi Cloud. Seperti keraguan untuk menaruh semua aplikasi di Cloud, perpindahan dari sistem lama ke Cloud dan yang paling banyak dipertanyakan adalah tentang keamanannya.
“Sangat wajar apabila masih banyak perusahaan yang khawatir terhadap adopsi teknologi Cloud. Tentunya mereka (Perusahaan) harus memikirkan juga keamanan data-data para pelanggannya. Oleh karena itu, melalui acara ini IBM ingin memastistikan dalam memberikan solusi yang Trusted dan Open (Terpercaya dan Terbuka) kepada pelanggan kami dalam melakukan transformasi digital, dimana pelanggan bisa memiliki wewenang penuh terhadap solusi yang diadopsinya“, Ujar Novian.
Melalui acara ini, IBM melibatkan 16 partner serta menghadirkan lebih dari 200 pelanggan dan calon pelanggan. Di antara semua partner yang hadir, IBM mengundang Hendrix Pramana, Presiden Direktur PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) dan Andeka Putra, CIO Blue Bird yang ingin berbagi wawasannya setelah mengadopsi teknologi Cloud dan AI dari IBM.
PT AGIT yang kini memasuki usia 15 tahun berujar merasa bangga telah bermitra dengan IBM Indonesia karena telah diberi dukungan penuh, baik dari sisi produk maupun teknologi, sehingga membawa dampak bisnis yang signifikan bagi kedua belah pihak. “Dengan mengadopsi teknolgi Cloud dan AI dari IBM, yaitu Cloud PAK for Integration, kami memiliki visi menjadi Preferred Partner ini Digital Services untuk dapat memberikan nilai tambah dalam setiap layanan digital yang kami berikan”, Ungkap Hendrix Pramana.
Begitu juga Blue Bird yang mengaku sudah menggunakan teknologi IBM selama lebih dari 10 tahun. Pada tahun 2015, Blue Bird akhirnya mulai melakukan perjalanan ke teknologi Cloud dan AI secara bertahap hingga kini sedang mengadopsi IBM Cloud Management Application Services. “IBM punya solusi-solusi yang solid di semua sektor industri, terutama solusi teknologi yang terkait Cloud yang sangat membantu Blue Bird hingga saat ini”, Ujar Andeka Putra.
Pada kesempatan ini, IBM global juga mengumumkan inovasi terbarunya yang dapat mengedepankan pendekatan Watson Anywhere yang dimilikinya di seluruh platform cloud dan memungkinkan pelanggan untuk membawa data AI dan menempatkannya dimanapun. Inovasi kali ini didesain untuk membantu perusahaan dalam menghadapi kendala dalam memanfaatkan AI. Mulai dari mendeteksi akurasi model AI hingga mengenali perbedaan suara manusia, kemampuan baru ini dapat diterapkan diberbagai jenis cloud dengan menggunakan platform IBM Cloud Pak for Data untuk memulai menghubungkan data yang besar dapat disimpan di AI