Bantu Wujudkan Industri 4.0, Sigfox Kenalkan Solusi Adopsi IoT yang Sederhana
Pada hari Rabu (13/11), Sigfox yang merupakan perusahaan penyedia jaringan Internet of Things (IoT) asal Perancis, baru saja memperkenalkan konsep dan solusi untuk adopsi IoT yang lebih mudah dan sederhana untuk digunakan, tetapi tetap sesuai dengan kebutuhan untuk menuju Industri 4.0 di Indonesia.
“Secara mudahnya seperti ini, kami dari Sigfox menyediakan jaringan IoT yang lebih sederhana dengan konsep Zero G, di mana jaringan ini memang tidak sekencang seperti jaringan seluler yang sudah tersedia di Indonesia saat ini, tetapi solusi jaringan ini justru tepat guna untuk digunakan di berbagai IoT yang tidak membutuhkan biaya yang sangat tinggi, dengan konsumsi daya lebih rendah, dan mampu menjangkau lebih luas di masyarakat terutama di pelosok dan daerah. Pengadopsian IoT menggunakan jaringan Sigfox akan jauh lebih sederhana, tetapi tetap mampu memberikan solusi untuk permasalahan yang kompleks,” jelas Irfan Setiaputra, selaku CEO dari Sigfox Indonesia.
Beliau turut menyatakan bahwa permasalahan untuk adopsi IoT saat ini tidak hanya melulu masalah jaringan yang tersedia, tetapi juga bagaimana masyarakat memahami tentang penggunaan dan manfaat dari IoT itu sendiri, sekaligus seperti apa biaya, sumberdaya, dan kapabilitasnya. Di Indonesia sendiri, istilah IoT sudah semakin meluas untuk transformasi digital, namun belum banyak yang memahami tentang ekosistem IoT yang perlu digarisbawahi tersebut. Agar bisa menjangkau lebih luas, tidak hanya sekedar di kota besar saja, Sigfox Indonesia memperkenalkan konsep Low Powered IoT ini yang tidak memerlukan daya listrik besar, tapi masih mampu dipantau dari jauh.
Low Powered IoT ini sendiri tak butuh daya listrik besar karena tidak memiliki bandwitdh yang besar berkat sensor perangkat Sigfox yang mampu mengirimkan data secara berkala, tergantung dari kebutuhan para penggunanya. Salah satu contoh yang diberikan melalui adopsi IoT menggunakan jaringan yang diberikan oleh Sigfox ini adalah bagaimana di sektor perkebunan, pengelola mampu mendapatkan data tentang kondisi tanah, suhu serta temperaturnya hanya dengan mengecek lewat aplikasi di platform mobile atau smartphone.
Teknologi yang dimiliki oleh Sigfox Indonesia ini dapat digunakan ketika ekosistem terbentuk, di mana pembentukan ekosistem ini sendiri didapat melalui kerja sama dengan pelaku industri lokal dalam membuat perangkat sensor dan aplikasi yang mampu mendukung tren IoT dengan memanfaatkan jaringan yang dimiliki oleh Sigfox ini. Dalam pengembangannya, Sigfox akan bekerja sama dengan berbagai universitas dan sekolah menengah kejuruan untuk membagikan pengetahuan tentang IoT serta pemanfaatannya bagi masyarakat luas.
“Kami sangat meng-encourage para pembuat aplikasi dan perangkat di Indonesia untuk bisa mengembangkan sendiri aplikasi dan perangkat yang sejalan dan bisa tepat guna dipakai di industri lokal Indonesia dengan menggunakan jaringan Sigfox ini. Jika berhasil dan berkembang pesat, aplikasi dan perangkat yang dikembangkan tersebut bisa mendapat kesempatan untuk bisa masuk di pasar global untuk para pelanggan Sigfox di negara lain. Sigfox sendiri akan membantu tidak hanya kegiatan operasional industri dan kehidupan sehari-hari saja, tetapi juga akan membantu menciptakan lapangan kerja dan mengantarkan Indonesia jadi salah satu negara yang bisa diperhitungkan di perekonomian global,” jelas Irfan.