Hands-On Review Proyektor Portable: ViewSonic M1+
Penggunaan
Ketika pertama kali mencoba ViewSonic M1+ ini di ruangan yang biasa kami gunakan untuk melakukan pengujian proyektor dalam kondisi gelap, proyektor ini mampu menghasilkan proyeksi visual yang terang dan jelas. Ukuran dari hasil proyeksi proyektor ini pun bisa dikatakan cukup besar dengan jarak dikisaran 2,5 meter lebih sudah mampu menghasilkan ukuran layar 100″. Ini artinya, ViewSonic M1+ mendukung proyeksi short throw untuk mencapai ukuran layar proyeksi sebesar itu.
ViewSonic M1+ memiliki ketersediaan port konektivitas yang lengkap, mulai dari slot microSD, USB type-C dan USB type-A 2.0 yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber file. Proyektor ini memiliki user interface saat proyektor dihubungkan dengan microSD atau USB Flash Drive.
Akan muncul beberapa pilihan menu yang hendak diakses ketika proyektor telah aktif atau menyala. Mulai dari Source, Apps Center, Bluetooth Speaker, Screen Mirroring, Wallpaper, Settings dan Information. Pada menu ini, Anda dapat melihat indikator baterai pada pojok kanan atas. Dan berikut ini adalah fungsi dari menu-menu yang ditampilkan ViewSonic M1+.
Untuk mengaktifkan Screen Mirroring melalui perangkat berbasis iOS atau Android, pengguna akan diberi petunjuk untuk memanfaatkan fitur yang satu ini.
Pada bagian menu Settings, Anda akan menemukan beraneka ragam pengaturan proyektor untuk menyesuaikan kenyamanan saat digunakan.
Firmware yang terintegrasi pada ViewSonic M1+ ini mampu membuka beberapa file format seperti file video dengan format mp4 beresolusi 720p (max), file foto (jpeg dan png), file dokumen (word, excel dan power point).
ViewSonic M1+ hanya dilengkapi dengan vertical keystone. Artinya, pengguna harus menempatkan proyektor tegak lurus dengan bidang proyeksi saat digunakan untuk mendapatkan bentuk proyeksi yang pas. Ini tentunya akan menambah kesulitan pengguna ketika menggunakan proyektor ini dari ruangan dengan ukuran yang terbatas. Namun, dengan ruangan besar dan bidang proyeksi besar, proyektor ini seharusnya tidak akan menimbulkan masalah serupa.
Catatan:
- Hasil di bawah didapatkan dengan memotret hasil proyeksi. Tampilan pada gambar di bawah belum tentu sama dengan tampilan saat Anda melihat langsung ke hasil proyeksi.
- Pengujian dilakukan dengan menggunakan setting default yang disertakan oleh Optoma. Sebelum melakukan pengujian, kami melakukan reset to factory default untuk mengembalikan semua konfigurasi ke nilai default.
- Kondisi ruangan saat pemotretan hasil proyeksi gelap.
Penggunaan di Ruangan Gelap/Terang
Berikut ini perbedaan hasil proyeksi di ruangan pengujian dalam kondisi seluruh lampu dinyalakan (ruangan terang) dan seluruh lampu dimatikan (ruangan gelap).
[tabs class=”yourcustomclass”]
[tab title=”Ruangan Gelap” active=”active”]
Ruangan Gelap
[/tab]
[tab title=”Ruangan Terang”]
Ruangan Terang
[/tab]
[/tabs]
Di ruangan terang, perangkat ini terlihat kurang bisa menampilkan proyeksi yang terlihat baik. Mengingat rating konsumsi daya dari proyektor ini yang cukup rendah, hal ini terlihat wajar. Lampu yang disertakan untuk proyektor ini sendiri memang tidak menampilkan ANSI Lumens yang tinggi.
Kesimpulan
Praktis, mungkin kata tersebut sangat tepat untuk menggambarkan proyektor ViewSonic M1+. Tidak bisa dipungkiri, proyektor memang didesain khusus sebagai proyektor portabel yang memudahkan penggunanya membawanya ke luar rumah atau kantor. Sleeve atau kantong khusus yang disertakan di paket penjualan merupakan salah satu pendukung portabilitas sehingga nyaman saat disimpan di dalam tas. Ukurannya yang ringkas serta bobotnya yang ringan juga menjadi pendukung kemudahan saat membawa perangkat ini. Terlebih lagi, proyektor ini telah dilengkapi dengan baterai terintegrasi yang mampu bertahan hingga 6 jam.
Penggunaan proyektor ini termasuk mudah, bahkan bisa saja dirasa lebih nyaman dibandingkan proyektor standar lain. Salah satunya adalah karena proyektor ini bisa siap digunakan dalam waktu singkat, di mana pengguna hanya cukup memutar stand smart proyektor dan proyektor pun akan menyala secara otomatis. Memang, proyektor ini tidak disertakan mekanisme fisik untuk kontrol zoom, tetapi hal itu mungkin akan lebih ke arah kebiasaan saja.
Konektor yang tersedia di proyektor ini seharusnya tidak akan jadi masalah, bahkan bisa dibilang sudah mencakup kebutuhan yang ada saat ini. Tersedianya storage terintegrasi sebesar 16 GB juga akan membantu, membuat proyektor ini seakan bisa beroperasi tanpa input sama sekali. Terlebih lagi, speaker yang tersedia besutan Harman Kardon, mampu menghadirkan suara yang berkualitas. Bahkan pengguna dapat memanfaatkan speaker dari proyektor ini sebagai speaker bluetooth.
Berdasarkan informasi dari ViewSonic, proyektor yang satu ini dipasarkan dengan harga Rp 6.250.000. Untuk sebuah proyektor portable serta dukungan spesifikasi yang ada, seharusnya harga tersebut sepadan dengan teknologi yang ada di dalamnya, meski ANSI Lumens dari proyektor ini tergolong tidak terlalu tinggi.
(+)
- Dimensi keseluruhan ringkas, bobot ringan
- Konsumsi daya yang rendah
- Respon cepat saat akan digunakan
- Opsi input dari USB storage
- Storage internal 16 GB
- Speaker terintegrasi dari Harman Kardon
- Harga menarik di kelasnya
(-)
- Tidak ada mekanisme optical zoom
- Lampu kurang kuat untuk ruangan terang