Diary Computex: Selasa, 1 Juni 2010
Pagi hari di hotel yang kami tempati begitu nyaman. Tempat tidur yang begitu nikmat membuat mata kami sulit sekali untuk dibuka. Hingga akhirnya Dedy dengan tendangan mautnya membangunkan setiap rekan Jagat yang masih terlena di alam mimpi. Dengan demikian, dimulailah hari terpanjang tahun ini, yaitu hari pertama Computex 2010!
Dengan rasa nyeri akibat jurus maut Dedy tadi dan sedikit merasa bersyukur kami tidak dibangunkan Gatot (ditindih beban 100 kilo lebih bisa membunuh seseorang), kami langsung bergegas ke acara pembukaan Computex 2010 di Nangang. Demi memperlihatkan kebanggaan kami sebagai warna negara Indonesia, kami menggunakan seragam batik! Yang lebih membuat kami bangga akan seragam tersebut, setidaknya ada tiga reporter asing yang memuji batik kami! Hidup Indonesia!

Perjalanan kami ke Nangang juga diliputi cerita yang cukup menarik. Pada saat kami berangkat dari hotel, kami sempat bingung dan kehilangan arah menuju MRT (Mass Rapid Transit; sistem transportasi kereta api yang nyaman). Tiba-tiba, ada seseorang yang mendekati kami dan mengatakan sesuatu yang mengejutkan! “Mas… Mas-nya mau ke mana? Ke MRT lewat sana, Mas…” Ternyata TAITRA mempekerjakan guide “lokal” dengan bahasa “interlokal” untuk memandu pengunjung dari Indonesia. Baru kami ketahui belakangan bahwa hal ini terjadi saking banyaknya pengunjung dari Indonesia pada penyelenggaraan Computex tahun ini!
Tak lama kemudian, tibalah kami di Nangang untuk menghadiri acara pembukaan Computex ke 30. Acara tersebut sebenarnya cukup membingungkan bagi kami. Mengapa demikian? Semua pembicara di acara tersebut menggunakan bahasa Mandarin! Untungnya, salah seorang di antara kami mampu mengerti apa yang sebenarnya dibicarakan pada acara tersebut! Bila tidak, bagaimana kami bisa menulis liputannya? Namun, harus kami akui: Ms. Yong-Ping Lee, Deputy Mayor dari Taipei City memiliki wajah yang cukup manis!
Setelah acara pembukaan selesai, kami sempat berkeliling arena pameran bersama hingga pukul 12 siang. Kemudian, kami terpaksa memecahkan diri menjadi dua tim karena banyaknya acara yang harus kami datangi. Tim yang dipimpin Dedy beranggotakan Patrick dan Oik berangkat menuju Hyatt di dekat Hall 1 TWTC untuk menghadiri acara Intel Keynote.
Sementara, tim Mike yang beranggotakan Gatot dan Deliusno tetap berada di Nangang. Tim Mike bergerak tanpa henti mengunjungi banyak booth, seperti Hitachi, Patriot, ASRock, MSI, Thecus, KYE (Genius), dan Kingmax. Setelah beristirahat sebentar, mereka meneruskan perjalanan menuju booth tablet PC Malata dan iTablet. Sepanjang perjalanan, kami tidak lupa membawakan “oleh-oleh” untuk Anda, berupa foto Booth Babes! Apa jadinya pameran tanpa mereka, bukan?
Setelah menghadiri Intel Keynote, tim Dedy kembali bertemu dengan anomaly di Taiwan. Ketika menaiki shuttle bus menuju TICC, mereka bertemu dengan orang sebangsa! Tepatnya, orang dari Solo! Pada saat itu, mereka mulai berpikir; apakah benar mereka sedang berada di Taiwan? Atau semua ini hanya karena efek menggunakan seragam batik?
Malamnya, kami kembali diundang ke pesta Image Media di Living Bar dan pesta Antec di Belavita. Kelelahan yang luar biasa setelah menjelajahi pameran seharian serasa hilang dan kami kembali bersemangat! Semua kecuali Dedy yang memang tidak pernah merasakan lelah setelah berjalan seharian. Kami mulai memikirkan kemungkinan bahwa dia sebenarnya bukan manusia. Entah Alien, Super Saiyan, atau Cyborg.