Jangan Biarkan Anak Anda Sendirian di Dunia Maya
Ancaman apa saja yang ada di Internet bagi anak-anak Anda? Ancaman yang cukup besar datang dari pedofilia. Banyak dari mereka yang menyamar di website jejaring sosial dan mengundang anak-anak untuk menjadi teman mereka. Perlahan-lahan, mereka akan mulai menanyakan data pribadi si anak, dari alamat, nomor telepon hingga detail-detail pribadi.
Sebenarnya, kejahatan online memiliki banyak bentuk, tidak hanya pedofilia saja. Bentuk-bentuk lainnya di antara lain intimidasi cyber, cyber bully, hingga upaya-upaya lain untuk memasukan virus ke komputer korbannya.
Untuk mencapai keselamatan dalam dunia maya, Effendy Ibrahim, Internet Safety Advocate dari Norton, memberikan beberapa tips singkat untuk Anda para orang tua sebelum anak Anda menerima teman baru atau berbagi informasi apapun di dunia maya.
– Jangan menerima undangan dari orang asing di website jejaring social, Instant Messenger, forum online, atau dunia virtual.
– Minta anak Anda untuk tidak mengunjungi website berbahaya. Kalau perlu, Anda blokir website-website yang dianggap berbahaya. Diskusikan dan berikan alasan yang jelas mengapa Anda memblokir website-website tersebut.
– Jangan biarkan anak Anda memberikan pendapat yang menyakitkan, gosip, atau serangan melawan orang lain melalui IM, website, atau forum chat online. Ajarkan anak Anda untuk menjadi orang yang baik di dunia maya. Jangan biarkan anak Anda menjadi seseorang yang gemar melakukan cyber bullying.
– Jangan biarkan mereka membagi alamat rumah Anda, nomor telepon, foto, atau detail pribadi apapun kepada orang yang tidak dikenal.
– Ajarkan kepada anak Anda untuk mengatur privasi di website jejaring sosial dan hanya mengizinkan teman dan keluarga Anda yang mempunyai hak akses ke profil, post, foto, dan video.
– Pastikan anak Anda memiliki password yang kuat untuk akun e-mail, website jejaring sosial, dan game online. Pastikan anak Anda tidak membagi passwordnya ke siapapun.
– Minta anak Anda untuk membaca dengan teliti sebelum mereka mengklik “OK”, seperti layanan ringtone, screensaver, hasil kuis, dan layanan lain yang menawarkan jasa gratis. Pada kenyataannya, biasanya orang tua harus membayar mahal untuk jenis layanan tersebut.