NSN Adakan Uji Coba LTE Jarak Jauh Pertama di Dunia
Saat ini, Telstra dan Nokia Siemens Networks memang sedang banyak melakukan penelitian mengenai LTE. Mereka menguji teknologi LTE di areal-areal kawasan melalui kombinasi uji laboratorium dan uji lapangan jarak jauh untuk menentukan keterbatasan-keterbatasan jarak fisik terhadap pengalaman pelanggan LTE.
Uji coba di Victoria menggunakan pita frekuensi 2.6GHz. Jarak pengujiannya pun cukup jauh, yaitu sekitar 75,4 Km. Dengan diadakannya pengujian ini, NSN dan Telstra dinobatkan sebagai perusahaan pertama yang berhasil melakukan uji coba jarak jauh untuk teknologi LTE. Dari hasil uji coba tersebut didapatkan hasil throughput downlink puncak, sekitar 100Mbps (rata-rata 88.07Mbps) dan throughput uplink puncak, sekitar 30.99Mbps (rata-rata 29.6Mbps)
Michael Rocca, Chief Operations Officer, mengatakan pengujian jarak sangat penting bagi masa depan teknologi ini di kawasan Australia. “Australia memiliki wilayah daratan terbesar keenam dengan kepadatan populasi kesembilan terendah di dunia sehingga teknologi yang kami perkenalkan harus melewati jarak yang jauh, mencakup areal yang luas dan masih menghasilkan kinerja yang dapat dinikmati oleh para pelanggan Telstra,” jelas Rocca.
Uji coba lapangan jarak jauh tersebut dilakukan di antara Gunung Hope dan Gunung Burrumboot di Victoria Pusat oleh para insinyur dari Telstra dan Nokia Siemens Networks. Uji coba ini menggunakan Flexi Multiradio Base Station dari LTE yang telah tersedia secara komersial dan Evolved Packet Core (EPC) juga dari Nokia Siemens Networks, ditambah dengan dongle USB LTE pra-komersial dari vendor pihak ketiga.
Kalevi Kostiainen, Head of Nokia Siemens Networks, Australia dan New Zealand mengatakan, “Manfaat dari LTE di lingkungan perkotaan yang saat ini tengah digelar di seluruh dunia, telah diuji secara luas dan manfaat bisnisnya dipahami dengan baik. Melalui uji coba bersama yang unik ini, kita sekarang dapat melihat bahwa LTE dapat diperluas untuk memberikan solusi yang hemat biaya untuk lingkungan pedesaan dan terpencil”