Teknologi NVIDIA Optimus

Author
Bimanto
Reading time:
July 8, 2010
11

Saat ini perkembangan notebook semakin maju dari yang diperkirakan. Sejak adanya prosesor Intel Arrandale berbagai solusi menarik mulai banyak ditawarkan vendor. Dahulu Anda harus memilih antara graphics integrated (Intel GMA) atau graphics discrete (NVIDIA atau ATI). Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri.

Pemakaian graphics integrated biasanya membuat daya tahan hidup notebook menjadi lebih panjang tetapi Anda tidak bisa memainkan game 3D, begitu juga sebaliknya graphics discrete dapat memainkan game 3D tetapi daya tahan hidup notebook menjadi sangat pendek. Melihat keadaan tersebut NVIDIA mencari solusi dengan menghadirkan NVIDIA Optimus.

NVIDIA optimus sendiri sebenarnya sudah diperkenalkan sejak 2007 oleh NVIDIA tetapi masih dalam bentuk switchable feature. Anda harus mengubah switch yang tersedia secara manual untuk berpindah dari satu graphics ke graphics lainnya, yang dilanjutkan dengan restart. Proses ini  kadang-kadang merepotkan user.

Namun, dengan adanya switchable graphics sebuah notebook bisa Anda gunakan sesuai keperluan, bermain game 3D atau berkerja dengan kompensasi daya tahan hidup. Hanya saja, solusi ini sepertinya kurang begitu populer, terlihat hanya sedikit notebook yang menggunakan teknologi ini dan akhirnya terlupakan begitu saja.

22

Sebenarnya cara kerja NVIDIA Optimus cukup sederhana. Di dalam sebuah notebook terdapat dua graphics, yang pertama adalah graphics Intel yang terintegrasi di dalam prosesor Arrandale ( Intel i3 dan i5 untuk saat ini ). Graphics kedua adalah NVIDIA. Nantinya kedua graphics ini akan berjalan secara bergantian menurut kebutuhan.

Sebagai contoh,  ketika Anda melakukan menggunakan aplikasi office, memutar lagu, browsing dan lain sebagainya yang tidak menuntut kinerja graphics yang tinggi, maka graphics Intel yang akan menyala. Tiba-tiba Anda menggunakan aplikasi yang memerlukan kinerja graphics seperti bermain game 3D atau menyalakan aplikasi yang mendukung  CUDA, maka graphics akan berpindah ke graphics NVIDIA secara otomatis.

Perpindahan ini akan berlangsung dalam hitungan detik dan tanpa memerlukan restart seperti yang terjadi pada mode switchable graphics terdahulu.  Yang cukup merepotkan adalah mengupdate profile game sehingga sebuah game 3D dapat berjalan secara maksimal dan terdeteksi oleh NVIDIA Optimus. Namun, bila Anda malas untuk mengupdate lewat web NVIDIA, gunakan saja  “use global setting”.

32

Untuk saat ini NVIDIA Optimus hanya dapat ditemukan pada notebook yang menggunakan prosesor Arrandale baik seri i3 atau i5 dengan  graphics seri chipset NVIDIA GT310M, GT325M,dan GT335M yang sayangnya belum mendukung DX11. Kami menemukan beberapa merek notebook yang sudah menggunakan teknologi ini di pasaran, seperti Toshiba, Alienware, dan Asus.

Apa yang Anda akan dapat dari teknologi NVIDIA Optimus ini? Ada beberapa manfaat yang Anda dapat,  kinerja graphics yang tinggi sesuai dengan kebutuhan, simple dan tidak perlu berpikir untuk berpindah-pindah graphics dan yang paling penting dari perangkat mobile adalah daya tahan baterai yang tinggi. Khusus poin terakhir ini  akan kami buktikan pada review kami mendatang.

Bila dahulu proses switching graphics harus dilakukan dengan beberapa tahap (ditambah pula kadang-kadang lupa untuk berpindah) sekarang menjadi sangat sederhana dan mudah. Kita tidak harus banyak berpikir lagi untuk switching graphics.  Tetapi sebenarnya dengan menghilangkan fungsi switching manual notebook akan dipaksa untuk menjalankan kedua graphics itu. Apa jadinya bila Anda hanya menggunakan notebook ini berkerja seharian di siang hari dan hanya bermain game di malam hari?  Sepertinya hanya akan memboroskan daya baterai.

41
Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

September 19, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 5 (15AKP10): Laptop Gaming Performa Kencang Cocok Buat Kerja

Ini adalah Laptop Gaming Copilot+ PC pertama dari Lenovo! Prosesornya…
September 14, 2025 - 0

Rekomendasi Laptop Gaming Rp 10-15 Juta 2025 (September)

Untuk kebutuhan kerja yang berat, biasanya kita butuh laptop yang…
September 9, 2025 - 0

Review Luxia Pro Ultra 5: Laptop Polytron Cantik dan Kencang!

Polytron jualan laptop? Iya, kalian ga salah denger, karena yang…
September 8, 2025 - 0

Review Axioo Pongo Monster X (2025): Laptop Gaming Lokal Paling Kencang?!

Siapa bilang tak ada Laptop Gaming RTX 5090 dari merk…

Gaming

September 19, 2025 - 0

Rumor: Assassin’s Creed Black Flag Remake Akan Gunakan Elemen RPG

Kabar burung baru mengenai Assassin's Creed Black Flag Remake kembali…
September 19, 2025 - 0

Counter-Strike 2 Akali Aturan Loot Box Eropa Dengan Microtransaction Baru

Guna menaati aturan loot box di Eropa dan tetap hasilkan…
September 19, 2025 - 0

Rumor: Microsoft Flight Simulator 2024 Rilis di PS5 Pada Akhir Tahun 2025

Microsoft Flight Simulator 2024 dikabarkan tidak lama lagi akan rilis…
September 19, 2025 - 0

EA Sports FC 26 Alami Masalah Error Ketika Early Access Dimulai

Gamer yang telah membayar mahal untuk kesempatan early access di…