Inside Steve’s Brain: “Mengintip” Ide-Ide Kreatif Steve Jobs
Tidak ada yang menyangka anak yang diadopsi Paul dan Clara Jobs akan menjadi sosok yang diperhitungkan dunia. Tidak ada yang menyangka bahwa keputusan Jobs Jr. untuk meninggalkan studinya di Reed College, Oregon, mengantarkannya untuk belajar lebih banyak lagi dan mendirikan Apple Computer Inc. bersama seorang jenius elektronika, Steve Wozniack. Ini bagian dari rencana Tuhan yang indah!

Cerita tersebut mungkin sudah sering Anda baca di berbagai sumber. Namun, mungkin Anda tidak pernah mengetahui hal-hal yang ada di benak Steve hingga ia bisa menjadi begitu kreatif dan selalu inovatif menciptakan produk-produk terdepan Apple.
What is inside Steve’s brain? Pertanyaan itu seharusnya terlontar saat dunia menyaksikan tanda-tanda kebangkitan Apple pada musim dingin 1997. Berselang empat bulan sejak kembali ke perusahaan yang diciptakannya, Steve berhasil membuat perusahaan tersebut meluncurkan Power Machintos G3, iBook, PowerBook, dan iMack. Kenyataan tersebut menghentak banyak pihak, termasuk Gates yang bersiap menguasai dunia komputer dengan Microsoft-nya.
Mungkin hanya Steve yang bisa melakukannya. Merombak manajemen lama dan menerapkan sistem baru yang berada di bawah kendalinya. Ia kembali mendapatkan posisinya (walaupun saat itu hanya sebagai interim CEO sementara) di Apple setelah sempat “menyingkir” dari perusahaan tersebut tahun 1985 karena berseteru dengan CEO Apple saat itu, John Sculley. Setelah itu, ia bekerja hingga 90 jam seminggu, mengesampingkan keluarga dan kehidupan sosialnya. Apakah itu untuk mengejar pendapatan berlipat ganda? Hhmm, untuk seorang pemimpin perusahaan sebesar Pixar yang baru saja meraup keuntungan jutaan dollar dari peluncuran Toy Story, tentu itu bukan alasan utama. Steve hanya menginginkan semuanya berjalan lancar dan sempurna. Yes, Steve Jobs is a perfectionist.
Berada di sekitar Steve Jobs adalah hal yang diinginkan sekaligus dihindari. Berhadapan dengan Steve merupakan sebuah kehormatan besar sekaligus cobaan terberat. Seorang Steve akan berusaha memastikan perusahaannya berjalan di bawah pengawasan ketat, membuat para pegawainya berada di bawah tekanan tinggi: berperforma baik atau disingkirkan.
Inside Steve Brain menyajikan banyak fakta menyenangkan mengenai cara Steve memimpin perusahaannya, termasuk keputusannya menjadikan produk-produk Apple sebagai produk “tertutup” yang dapat dikendalikan secara penuh. Strategi dan pemikiran-pemikiran unik Steve terbukti dapat membawa Apple kembali ke posisi puncak.
Selain menjabarkan mengenai pemikiran-pemikiran Steve, buku ini juga memberikan rangkuman kecil mengenai poin-poin pemikiran Steve yang dapat Anda serap untuk diterapkan ke dalam kehidupan Anda. Buku ini tidak hanya menjelaskan kisah hidup seorang Steve Jobs, namun juga mengajak Anda untuk mengambil “sesuatu” dari cerita tersebut dan menjadikannya pelajaran berharga.
Tergelitik mengetahui dan mempelajari pemikiran-pemikiran Steve? Buku ini dapat menjadi referensi yang berharga untuk Anda!
Penulis:
Leander Kahney
Terbit:
Juni 2010
Kategori:
entrepreneurship
Harga:
Rp59.800
Jumlah halaman:
376 halaman
Penerbit:
Elex Media Komputindo