Prince of Persia: Blunder yang Berhasil Dihindari

Reading time:
September 28, 2010
pop 2

Prince of Persia merupakan salah satu franchise game action yang sudah ada sejak era computer gaming yang pertama. Kemudian ketika Playstation 2 berjaya, franchise ini dihidupkan kembali ke dalam bentuk tiga dimensi dengan keunikan gameplay di dalamnya. Menggunakan Sands of Time ketika memainkan game ini untuk pertama kalinya memberikan pengalaman yang unik dan berbeda, yang belum pernah didapatkan di game lain. Dengan mengusung action-platform, game ini meraih sukses luar biasa hingga sekarang.

POP

Tapi tahukah Anda bahwa kesuksesan ini terjadi karena tim pengembang berhasil menghindari salah satu blunder terbesar yang mungkin saja berdampak fatal franchise ini?

Art Director dari Deus EX : Human Revolution, Jonathan Jacques-Belletête yang pernah memimpin tim kecil di Ubisoft, developer franchise Prince of Persia, mengatakan bahwa tim-nya pernah diminta untuk membuat sebuah game Prince of Persia yang bersettingkan dunia modern setelah kiamat yang penuh dengan padang pasir disana-sini.

“Mirip dengan film Day After Tomorrow, tetapi semua salju di film itu digantikan dengan pasir dan sebagainya itu..”, Jacques-Belletête menjelaskan. Itu semua karena Ubisoft sebagai pihak developer menginginkan sesuatu yang berbeda untuk game ini. Tetapi untungnya konsep ini dibatalkan dan digantikan dengan Prince of Persia yang dirilis tahun 2008 silam.

pop2008

Prince of Persia dengan setting dunia yang hancur? Jika masih memaksakan nama “Prince of Persia” ke dalamnya mungkin akan terasa aneh, tetapi cukup memancing rasa penasaran juga. Seperti membayangkan Desmond dari Assassin Creed yang melakukan keahliannya di masa depan.

Ubisoft, saya pribadi akan senang sekali melihat Prince of Persia versi reboot masa depan seperti halnya yang terjadi dengan Dante dari Devil May Cry sekarang. Semoga proyek ini dihidupkan kembali!

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

September 29, 2025 - 0

Podcast: Apa Hebatnya Laptop AI? Buka-Bukaan dengan ASUS!

Belakangan ini kata “Laptop AI” semakin sering kedengaran. Biasanya ini…
September 24, 2025 - 0

Review ASUS Gaming V16 (V3607VM) 2025: Kombo Kencang-Terjangkau Buat Main Game dan Kerja

  Jujur deh ASUS, kalian bikin Laptop Gaming atau Laptop…
September 19, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 5 (15AKP10): Laptop Gaming Performa Kencang Cocok Buat Kerja

Ini adalah Laptop Gaming Copilot+ PC pertama dari Lenovo! Prosesornya…
September 14, 2025 - 0

Rekomendasi Laptop Gaming Rp 10-15 Juta 2025 (September)

Untuk kebutuhan kerja yang berat, biasanya kita butuh laptop yang…

Gaming

September 30, 2025 - 0

Rumor: Game Lord of the Rings Baru Dikabarkan Dalam Pengembangan

Setelah cukup lama tidak digarap dengan baik, dikabarkan game baru…
September 30, 2025 - 0

Developer Escape from Tarkov Janjikan Tetap Dukung Game Setelah 1.0 Rilis

Peralihan Escape from Tarkov dari early access ke full release…
September 30, 2025 - 0

Rumor: Harga ROG Raikiri II Xbox Controller Diklaim Lebih Dari $150

ROG Raikiri II Xbox Controller yang kompatibel dengan handheld console…
September 30, 2025 - 0

Lebih Dari 50% Developer Jepang Gunakan AI Untuk Membuat Game

Penggunaan bantuan AI ternyata menjadi hal lumrah untuk developer game…