60% Karyawan Percaya Bahwa Tidak Perlu Ke Kantor Untuk Tetap Produktif

Kemacetan yang terjadi di Jakarta beberapa hari belakangan ini semakin parah. Hujan deras yang turun secara intensif telah menciptakan genangan air di mana-mana. Sistem drainase yang ada sudah tidak lagi mampu menampung aliran air. Para pekerja di pusat-pusat bisnis banyak yang mengalami kerugian, baik dari segi materi maupun fisik. Kemacetan yang terjadi membuat mereka harus pulang larut malam atau terjebak kemacetan berjam-jam di jalanan. Apakah kantor sebenarnya masih diperlukan? Cisco mencoba menjawab pertanyaan tersebut melalui penelitian “The Cisco Connected World Report”.
Penelitian yang diadakan oleh Cisco ini dilakukan di 13 negara. Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Meksiko, Brasil, Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, Italia, Rusia, India, China, Jepang, dan Australia. Penelitian global ini berfokus pada dua survey, yaitu kepada karyawan perusahaan dan staf TI. Setiap survey mencakup 100 responden dari tiap 13 negara yang totalnya mencapai 2.600 orang.
Ternyata, dari hasil survey yang ada, tiga dari lima karyawan atau sekitar 60% responden menyatakan kalau mereka tidak merasa perlu ke kantor agar tetap produktif. Hal ini banyak mendapat perhatian dari wilayah Asia dan Amerika Latin yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Lebih ekstrimnya lagi, 9 dari 10 peserta survey di India berpendapat bahwa mereka tidak perlu berada di kantor. Sebagian besar dari mereka berharap bagian TI mampu mendukung mereka dengan perangkat apa pun, baik yang dimiliki secara pribadi maupun yang disediakan perusahaan untuk mengakses jaringan, aplikasi, dan infirmasi perusahaan.
Masih dari hasi survey yang ada, ternyata ada 45% staf TI yang menyatakan mereka tidak memiliki kesiapan dari sisi kebijakan maupun teknologi untuk mendukung tenaga kerja mobile seperti yang diharapkan karyawan lain. Terdapat halangan dari sisi keamanan, anggaran, dan juga keahlian staf TI.
Berbagai temuan dari penelitian ini memperlihatkan ekspetasi yang tinggi dari karyawan untuk dapat bekerja mobile. Sayagnya, hal tersebut masih belum didukung oleh staf TI. Apakah di masa yang akan datang hal tersebut bisa menjadi kenyataan? Apakah Cisco memiliki solusi yang mampu menjawab pertanyaan tersebut? Kita tunggu saja!