Cerita Inspiratif dari Eat, Pray, Love
Hidup tidak hanya selalu tentang uang, karir, dan cinta. Kadangkala, manusia melupakan satu aspek terpenting: mengenal dirinya sendiri sepenuhnya. Setidaknya, itulah yang dirasakan Liz Gilbert (Julia Roberts), seorang wanita modern yang memiliki karir yang bagus dan suami yang sangat mencintainya. Merasa kehilangan gairahnya terhadap hidup, Liz memutuskan untuk mengambil keputusan besar: bercerai dan menyerahkan semua harta yang ia miliki kepada mantan suaminya.
Ia pun memutuskan untuk mencari bagian dirinya yang hilang dengan pergi ke beberapa tempat: Roma, India, dan Bali. Banyak hal yang Liz temukan di tempat-tempat tersebut, seperti kenikmatan makanan ala Italia, pengalaman spiritual di India, dan kedamaian hati serta keseimbangan hidup di Bali.

Eat, Pray, Love merupakan sebuah film arahan Ryan Murphy (Glee, Nip/Tuck) yang diadaptasi dari cerita inspiratif Elizabeth Gilbert dengan judul yang sama. Kekuatan memoir Elizabeth terletak pada perjuangannya untuk membereskan hidupnya yang nyaris berantakan karena sesuatu hal yang begitu kompleks hingga nyaris tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Poin penting tersebutlah kunci utama dari cerita ini yang membuatnya sangat menginspirasi banyak wanita di Amerika.
Oleh karena diadaptasi dari kisah nyata, saya tidak akan berkomentar banyak mengenai plot dalam film ini. Secara keseluruhan, saya menyukai film ini karena banyak hal yang bisa dipelajari dari pengalaman Liz Gilbert. Dari film ini, saya mempelajari kompleksitas sifat manusia yang tidak hanya berkisar baik-buruk dan benar-salah. Being yourself is the important thing, no matter people say it is right or wrong.

Satu hal yang cukup menarik adalah pengambilan latar Bali sebagai salah satu tempat yang dikunjungi Liz selama masa pencariannya. Saya sempat mengobrol dengan pemeran Ketut Liyer, penasehat spiritual Liz selama di Bali. Saya sedikit kaget saat mengetahui yang memerankan tokoh tersebut bukanlah orang Bali asli. Namun, penampilan perdana Bapak Hadi Subiyanto cukup prima, bahkan bisa dikatakan mendapatkan porsi paling banyak dari semua orang lokal yang ditemui Liz dalam perjalanannya. Selain itu, saya juga puas dengan penampilan memukau Christine Hakim sebagai Wayan, sosok yang memberikan pembelajaran berharga kepada Liz mengenai makna hubungan pria dan wanita.
Film ini rencananya akan dijadikan film pembuka Balinale International Film Festival 2010 yang akan dimulai 12 Oktober mendatang.
Overall, film ini cukup menyentuh, memberi makna, dan memberikan banyak pelajaran hidup. Enjoy.
Tanggal rilis:14 Oktober 2010
Genre: drama
Durasi: 133 menit
Sutradara: Ryan Murphy
Pemain : Julia Roberts, Billy Crudup, James Franco, Richard Jenkins, Javier Bardem, Hadi Subiyanto, Christine Hakim
Studio: Columbia Pictures