LG Flatron W2253S: Monitor Dengan Feature Unik
Pengoperasian OSD
Menu OSD monitor ini terpisah menjadi 4 bagian. Tombol “menu” akan memanggil setting tampilan utama. Di sini terdapat kontrol-kontrol dasar seperti besaran kontras, brightness, bahasa, ataupun posisi menu OSD di layar. Tombol “F-engine” akan memanggil menu khusus F-engine, di mana pengguna bisa memilih mode F-engine yang diinginkan. Tombol “fun” akan memanggil fungsi Photo Effects, 4:3-in-wide, dan EZ-zooming, sementara melalui menu di tombol “smart” pengguna bisa mengakses fungsi cinema display, pengaturan brightness otomatis, touch sensor tombol OSD, dan timer (time control). Fungsi “smart” di menu ini berguna untuk menyalakan atau mematikan semua fungsi-fungsi tadi.
Terdengar membingungkan? Anda tidak salah. Kami juga mengalami kebingungan saat mencoba menelusuri beragam fungsi monitor ini. Banyaknya feature yang ditanamkan dalam LG Flatron W2253S memang dapat membantu penggunanya dalam mengatur tampilan sesuai keinginan. Akan tetapi, di sisi lain, feature-feature tersebut membuat pengaturan layar menjadi complicated. Mungkin itu sebabnya LG memisahkan fungsi-fungsi di monitor ini ke dalam 4 menu berbeda, untuk mempermudah pengguna dalam mengakses fitur yang diinginkan.
Sayangnya, tombol-tombol sentuh milik Flatron W2253S tidak mudah digunakan sehingga kadang membuat frustrasi saat bernavigasi di menu OSD. Label-label keterangan tidak gampang terbaca, dan lampu-lampu merah yang sepintas terlihat keren justru menyilaukan mata kami ketika mencoba menemukan tombol yang dikehendaki. Salah tekan kerap terjadi karena tombol-tombol sentuh ini tidak dapat diraba.
Konsumsi Daya
LG Flatron W2253S menggunakan backlight Cold Cathode Fluorescent Light (CCFL) konvensional yang biasa digunakan di monitor-monitor LCD. Sebagai perbandingan, kami menyertakan sebuah monitor CRT 17 inci yang banyak dipakai, serta sebuah monitor CCFL LCD lain dengan lebar diagonal yang sama (22 inci). Kami melakukan pengukuran di bawah empat kondisi, yaitu setting brightness 0%, 50% dan 100% (pengaturan kontras otomatis dimatikan), serta setting brightness dan kontras disetel ke posisi “auto”.
Dari diagram di atas kita dapat melihat bahwa, pada titik konsumsi daya puncaknya, monitor LCD 22 inci buatan LG ini lebih hemat listrik sekitar 30% dibandingkan monitor CRT 17 inci. Tingkat konsumsi daya tersebut kurang lebih setara dengan monitor LCD 22 inci lain yang kami jadikan pembanding. Lucunya, konsumsi daya Flatron W2253S merosot cukup jauh di bawah monitor pembanding tadi ketika kami menyetel setting brightness ke posisi “auto”. Rupanya, monitor ini secara otomatis menyetel brightness ke titik yang cukup rendah sehingga berhasil menghemat lebih banyak daya.