Mari Terbang Bersama 21 Balon Udara!

Prof. William Waterman Sherman ditemukan tak sadarkan diri oleh kapten Kapal Cunningham yang sedang berlayar menuju New York, Amerika Serikat. Ia ditemukan mengapung di lautan Atlantik, di antara papan pecah dan balon-balon kempes. Saat sadar, tidak ada satu orang pun yang berhasil membujuk Profesor Sherman untuk menceritakan peristiwa yang terjadi pada dirinya. Bahkan, saat sedang di New York untuk beristirahat, Walikota New York dan Presiden Amerika Serikat berusaha membujuknya, namun hasilnya nihil. Profesor Sherman bersikukuh tidak akan memberikan informasi apa pun sebelum ia memberikan kesaksian perjalanannya kepada klub penjelajah yang ia ikuti, Klub Penjelajah Amerika Barat.
Maka, Presiden pun mengirimkan kereta kepresidenan untuk mengantar Profesor Sherman kembali ke San Francisco, hanya untuk mendengarkan kesaksian Profesor Sherman. Sesampainya di San Francisco, ia disambut hangat oleh warga yang menghiasi kotanya dengan pernak-pernik Balon Udara. Siapakah Profesor Sherman dan pengalaman apa yang ditunggu-tunggu seluruh negeri?
Profesor Sherman adalah seorang mantan guru Aritmatika. Di masa pensiunnya, ia ingin mewujudkan ambisinya untuk menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi orang sebelumnya. ia pun merancang balon udaranya, Globe, dan mulai terbang pada 15 Oktober 1883. Ia sempat mendarat di sebuah pulau layaknya negeri Utopia di Samudra Pasifik, Pulau Krakatau, tempat sebuah gunung berapi besar berdiri, Krakatau (sesuai dengan pencantuman lokasi yang disebutkan William. Pada kenyataannya, Gunung Krakatau terletak di Selat Sunda). Ia tinggal di sana beberapa hari dan menemukan fakta bahwa tempat tersebut sangatlah indah hingga membuat mata Anda tidak sanggup memandangnya! Ia juga menemuan fakta bahwa para pendatang Inggris yang menempati pulau tersebut hidup sejahtera dari timbunan berlian murni yang tersimpan di kaki gunung!
Bencana besar terjadi saat suatu hari gunung gagah Krakatau menunjukkan tanda-tanda “bangun” dari tidur panjangnya. Gunung Krakatau memuntahkan lava dengan brutal dan mengguncangkan bumi dengan sangat keras. Profesor Sherman menjadi saksi hidup meletusnya Gunung Krakatau! Ia dan penghuni pulau itu terbang dengan 21 balon udara dan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi wilayah tersebut.
Buku yang diterbitkan pertama kali tahun 1947 ini cukup menarik untuk dibaca karena menggabungkan fiksi dan fakta secara bersamaan. Penulis buku ini, William, mengambil latar belakang waktu pada abad ke-18, saat dunia dikagetkan dengan letusan Gunung Krakatau yang efeknya mencapai ribuan mil. Ia memadukannya dengan kisah seorang lelaki tua yang memiliki keinginan sederhana di hari tuanya.
Buku ini ditulis dengan deskripsi yang cukup mendalam, membuat pembacanya dapat ikut membayangkan kisah yang dipaparkan William. Kisah kuat dalam buku ini membuat William berhasil meraih Medali Newberry, penghargaan untuk literatur anak terbaik.
Apakah Anda mencari hadiah spesial untuk adik, anak, atau keponakan cilik Anda? Buku ini bisa Anda jadikan kado manis di hari ulang tahun mereka.
Penulis:
William Péne du Bois
Terbit:
September 2010
Kategori:
Fiksi
Harga:
Rp39.800
Jumlah halaman:
224 halaman
Penerbit:
Elex Media Komputindo