Medal of Honor Menyerah Pada Tekanan Publik

Reading time:
October 3, 2010
medal of honor

Medal of Honor, sebuah game FPS menjanjikan dari EA yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini memang mengundang banyak kontroversi. Alasannya mungkin tampak sederhana, yakni kebebasan bagi pemain untuk memilih berpihak sebagai Taliban dengan tujuan membunuh tentara-tentara Amerika di dalam mode multiplayer. Hal ini dikhawatirkan akan menyinggung perasaan dan membawa ingatan traumatis bagi keluarga-keluarga yang kehilangan sanak saudaranya di medan perang melawan Taliban di dunia sesungguhnya.

Menyikapi hal tersebut, banyak protes keras dilakukan dan tentu saja ancaman boikot terhadap game ini yang semakin mendekat kenyataan. Selama ini EA, sebagai pihak publisher tidak memberikan komentar atau tindakan apapun yang berhubungan dengan semua protes dan boikot tersebut. Namun, dengan semakin nyatanya ancaman, EA akhirnya mengambil sikap.

moh taliban moh taliban 1

Greg Goodrich, eksekutif produser dari Medal of Honor, dalam pernyataannya hari ini, akhirnya memutuskan untuk tidak lagi menggunakan nama Taliban dalam game Medal of Honor yang terbaru ini. Untuk menghormati keluarga dari para tentara yang gugur di medan perang, Goodrich memutuskan untuk mengubah nama Taliban menjadi “Opposing Force” (pihak lawan). “Kritik-kritik tersebut adalah suara yang penting untuk didengarkan oleh tim Medal of Honor. Kritik-kritik ini mendapatkan haknya untuk didengarkan, dan kritik ini berisi hal-hal yang dicintai oleh kita semua. Karena hal ini, dan karena jantung Medal of Honor sendiri merupakan wakil dari pasukan Amerika dan Aliansi nya, kami memutuskan untuk mengubah nama pihak lawan di Medal of Honor dari Taliban menjadi Opposing Force”, Goodrich menjelaskan.

Goodrich juga menambahkan bahwa perubahan nama ini sama sekali tidak mengubah jalan cerita dan gameplay dari game Medal of Honor yang hampir rampung mendekati tanggal rilisnya. Belum ada kejelasan apakah berita ini kemudian memberikan angin segar bagi mereka yang selama ini mengkritisi dan memberikan ancaman boikot.

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

September 19, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 5 (15AKP10): Laptop Gaming Performa Kencang Cocok Buat Kerja

Ini adalah Laptop Gaming Copilot+ PC pertama dari Lenovo! Prosesornya…
September 14, 2025 - 0

Rekomendasi Laptop Gaming Rp 10-15 Juta 2025 (September)

Untuk kebutuhan kerja yang berat, biasanya kita butuh laptop yang…
September 9, 2025 - 0

Review Luxia Pro Ultra 5: Laptop Polytron Cantik dan Kencang!

Polytron jualan laptop? Iya, kalian ga salah denger, karena yang…
September 8, 2025 - 0

Review Axioo Pongo Monster X (2025): Laptop Gaming Lokal Paling Kencang?!

Siapa bilang tak ada Laptop Gaming RTX 5090 dari merk…

Gaming

September 19, 2025 - 0

Rumor: Assassin’s Creed Black Flag Remake Akan Gunakan Elemen RPG

Kabar burung baru mengenai Assassin's Creed Black Flag Remake kembali…
September 19, 2025 - 0

Counter-Strike 2 Akali Aturan Loot Box Eropa Dengan Microtransaction Baru

Guna menaati aturan loot box di Eropa dan tetap hasilkan…
September 19, 2025 - 0

Rumor: Microsoft Flight Simulator 2024 Rilis di PS5 Pada Akhir Tahun 2025

Microsoft Flight Simulator 2024 dikabarkan tidak lama lagi akan rilis…
September 19, 2025 - 0

EA Sports FC 26 Alami Masalah Error Ketika Early Access Dimulai

Gamer yang telah membayar mahal untuk kesempatan early access di…