Timur Tengah akan Mendapatkan Versi Gamenya Sendiri

Salah satu kawasan di dunia yang terkenal memiliki peraturan-peraturan yang cukup ketat, terutama pada hal-hal yang menyangkut agama dan moral adalah negara-negara di kawasan Timur Tengah yang sebagian besar merupakan negara konservatif. Sebagai kawasan yang cukup memiliki pengaruh dalam percaturan politik dan ekonomi dunia, negara-negara di kawasan ini tidak segan untuk memperjuangkan dan memaksakan sebuah peraturan kepada pihak manapun untuk menjamin bahwa tidak ada pelanggaran yang terjadi pada regulasi yang sudah diciptakan. Anda bisa melihat bagaimana RIM, perusahaan internasional yang terkenal dengan produk Blackberrynya bertekuk lutut pada permintaan Uni Emirat Arab. Dan beberapa kali dunia game sendiri juga merasakan dampak regulasi tersebut.
Mafia II, Grand Theft Auto, bahkan Dead Rising II sendiri adalah segelintir game dari sekian banyak yang tidak berhasil masuk dalam pasar Timur Tengah karena regulasi nya yang cukup ketat dan tidak bisa dinegosiasikan. Game-game tersebut dinilai mengandung konten yang sangat tidak sesuai dengan moral dan ajaran agama mayoritas di negara konservatif tersebut. Akibatnya, game tersebut dilarang secara total untuk beredar di negara tersebut. Tetapi kini sebuah inisiatif baru mungkin akan membuat lebih banyak game dapat masuk ke dalam sebuah negara di Timur Tengah, namun dengan perubahan drastis di sana-sini.
Sebuah wacana telah dikemukakan untuk “Melokalisasi” game-game buatan dunia barat yang mencoba masuk ke dunia Arab, dan bukan melarang peredarannya secara total. Apa yang dimaksud dengan “Lokalisasi” ini? Kita mungkin bisa mendeskripsikannya sebagai sebuah modifikasi dan editing secara menyeluruh terhadap sebuah game yang akan beredar sehingga lebih dapat diterima dalam tatanan regulasi dunia Arab. Salah satu contohnya adalah : Dubbing dalam bahasa Arab, menghapus adegan-adegan dalam game yang dilarang oleh regulasi, atau bahkan menambahkan karakter-karakter baru dengan ciri khas Arab ke dalam sebuah game. Singkat kata? Kawasan Timur Tengah akan mendapatkan “versi” gamenya sendiri dari game-game baru yang beredar.
Adalah dua buah perusahaan yang mendistribusikan produk Sony di dunia Arab yang mengemukakan inisiatif tersebut, Rubicon Group Holding dan Modern Electronics Company (MEC). Mereka juga akan berkolaborasi untuk memastikan hal tersebut akan terwujud. Game-game yang akan “dilokalisasi” sementara ini adalah FIFA 2011 dan Uncharted 3 untuk dapat memenuhi regulasi yang berlaku. Rubicon sendiri juga sudah menyatakan bahwa tidak semua game akan mendapatkan keistimewaan “lokalisasi” ini karena bagi beberapa game, hal itu akan menjadi sesuatu yang sia-sia.
Ya, Anda tidak mungkin mengharapkan sebuah game seperti Grand Theft Auto dengan karakter Arab, nuansa Arab, nilai-nilai Arab, dengan tanpa konten negatif akan beredar, bukan?
