Archos 43 Internet Tablet: Android Genggam
Layar Sentuh: Resistive yang sensitif
“Yah, resistive….” Kata-kata itulah yang pertama kali saya ucapkan saat menerima internet tablet ini. Bagaimana tidak? hal pertama yang saya pikirkan adalah tablet ini tidak memiliki fungsi multitouch. Pada perangkat full touchscreen, fungsi multitouch tentu saja dapat meningkatkan fungsionalitasnya. Hal kedua adalah masalah sensitivitas. Layar resistive cenderung memiliki tingkat sensitivitas yang lebih rendah dari layar berjenis capacitive. Dan tentu saja hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan dalam memakai sebuah perangkat full touchscreen. Hal inilah yang membuat pendapat saya salah. Layar resistive yang dimiliki oleh Archos 43 menurut saya sangat sensitif. Bahkan sepintas saya merasa sedang mengoperasikan sebuah tablet dengan layar capacitive. Dengan nyaman dan mudah perangkat ini dapat dipakai mengetik dengan menggunakan dua buah ibu jari.
Hasil Jepretan Kamera dan Dukungan File Gambar
Internet tablet Archos ini tentu dilengkapi dengan sebuah kamera. Kamera yang terpasang memiliki kemampuan untuk mengambil gambar dengan resolusi 2 MP. Untuk merekam video, Anda dapat merekam segala kegiatan Anda dalam resolusi 720p dengan menggunakan codec H.264. Sayangnya, kameranya tidak dilengkapi dengan flash. Tentu saja pengguna akan kesulitan untuk mengambil gambar pada kondisi kurang cahaya. Lalu bagaimana dengan hasilnya?
Pada pengambilan gambar indoor, asal kondisi cahaya cukup terang, hasilnya cukup baik.

Lalu pada pengambilan gambar outdoor, hasilnya juga memuaskan. Kami menemukan sedikit noise pada kondisi mendung, akan tetapi noise tersebut tidak terlalu kelihatan saat Anda mencetak gambar tersebut di atas kertas foto.

Saat menggunakan kamera sebagai video recorder, kondisi terbaik juga pada saat pencahayaan terang. Pada saat indoor pada jam tiga sore, video yang dihasilkan kamera ini terasa kurang tajam.

Selain hasil jepretan kamera perangkat ini sendiri, Archos 43 juga mendukung beberapa format gambar, di antaranya adalah JPEG, BMP, PNG, dan GIF.
Video dan Audio
Layar Archos 43 mampu menampilkan video dengan resolusi 720p. Format video yang didukung oleh Archos 43 adalah format yang banyak dipakai oleh para pengguna internet, diantaranya adalah MKV, AVI, MOV, 3GP, MP4, MPG, FLV, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, jika Anda bosan menonton pada layar kecil, Anda dapat membeli sebuah kabel HDMI dan menyambungkan Archos 43 ke sebuah monitor atau TV LCD. Spontan Anda dapat melihat semua koleksi video Anda pada layar lebar. Uniknya lagi, setelah Anda menancapkan HDMI, Anda dapat membuat Archos 43 seperti layaknya touch pad untuk mouse. Oleh karena itu, Anda tidak hanya dapat memainkan Video dengan layar besar pada HDTV, Anda juga dapat mengoperasikannya seperti sebuah netbook pada layar besar. Unik bukan?

Oh ya, menonton video tentu tidak lengkap jika tidak disertai dengan subtitle. Archos 43 mendukung file subtitle .srt, .ssa, .smi, dan .sub. Untuk MKV atau MOV yang sudah disisipkan subtitle, perangkat ini juga telah mendukungnya.
Untuk Audio, tentunya para pengguna ingin mendengarkan suara yang lebih baik. Saya mencoba memainkan sebuah lagu dengan format .FLAC. Hasil dengarnya pun memuaskan. Saya mendapatkan “clarity” yang saya inginkan dari lagu-lagu saya. Selain format .FLAC, masih banyak format audio yang dapat dimainkan, seperti MP3, OGG Vorbis, MP4, WAV, WMA, dan AAC. Untuk speaker bawaannya, suaranya cukup baik. Hanya saja, untuk Anda penggemar suara bass, Anda mau tidak mau harus menggunakan sebuah ear/headphone. Sebagai player musik, Archos 43 cukup memuaskan.















