Benarkah Video Game Membahayakan Anak-Anak?
Efek video game terhadap anak-anak memang tampak seperti polemik tanpa jalan keluar. Dari berbagai penelitian yang dilakukan untuk meneliti efek yang mungkin terjadi jika anak-anak terpapar video game juga berujung pada kesimpulan penelitian yang berbeda-beda. Sebagian menyebutkan video game memberikan efek positif seperti kemampuan pengambilan keputusan yang lebih cepat atau logika yang lebih baik. Sementara yang lain tetap bertahan dengan pendapat bahwa video game hanya akan merusak anak-anak. Lantas, mana yang harus dipercaya? Tanggung jawab untuk memutuskannya berada tidak hanya di tangan orang tua, tetapi juga otoritas yang berkuasa.

Australia, salah satu negara yang cukup ketat menerapkan regulasi-regulasi yang mengatur tentang kehidupan anak dan kaum muda mereka akhirnya mengadakan penelitian mereka sendiri secara resmi berkaitan dengan hal ini. Tujuannya? Untuk memberikan kepastian apakah video game menghasilkan efek yang buruk untuk anak-anak. Hasilnya? Minister of Home Affairs mereka, Brendan O’Connor memberikan pernyataan tentang hal ini.
Connor mengumumkan bahwa TIDAK ADA bukti konklusif yang dapat membuktikan kalau game-game bertema kekerasan memberikan efek yang lebih bagi para penggunanya dibandingkan dengan media lain seperti film atau video musik. Selain itu, game-game bertema kekerasan juga lebih cenderung berpengaruh jangka pendek dibandingkan jangka panjang. Connor juga menyatakan bahwa beberapa penelitian yang lain juga menemukan bahwa game-game bertema kekerasan berkontribusi minim dalam memancing perilaku agresif jangka pendek, walaupun penelitian ini tidak meneliti secara langsung variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh.

Walaupun otoritas Australia sudah memberikan pernyataan resmi tentang “sikap”nya dalam menghadapi polemik efek positif-negatif game terhadap anak-anak, namun kontrol dan sensor terhadap game yang dimainkan anak tetap kembali ke tangan orang tua. Saya secara pribadi juga menyetujui bahwa ada banyak faktor yang dapat mendasari perilaku agresif seseorang, dalam hal ini anak-anak, tidak hanya karena video games bertema kekerasan semata. Tetapi bukan berarti Anda akan membiarkan anak Anda terpapar game penuh kekerasan seperti Manhunt atau Grand Theft Auto tanpa pengawasan, bukan? Bagaimana menurut Anda?
Source : Kotaku