Leica Berpartner dengan Magnum Photos

Dengan meluasnya koneksi internet saat ini, sebuah berita dapat mencapai pelosok di belahan lain bumi dalam sesaat. Tanpa disadari, berita tidak lagi menjadi konsumsi pagi hari saja, tetapi menjadi sesuatu yang dipantau sepanjang hari. Hal ini membuat berita menjadi komoditi penting, dan meningkatkan nilai jurnalisme di mata masyarakat.

Mungkin hal ini yang mendorong Leica untuk bekerja sama dengan Magnum Photos, sebuah agensi photojournalist terkemuka. Perwakilan Leica mengatakan, “Masukan dari fotografer Magnum yang menggunakan Leica di lapangan akan digunakan untuk membentuk dan mempertajam pengembangan kamera Leica sehingga dapat lebih baik melayani kebutuhan fotografer.”

Saat diwawancara British Journal of Photography, Jonathan Roquemore dari Magnum menambahkan, “Tapi ingat, kerjasama ini bukan kampanye advertising, melainkan untuk mendorong fotografer kami menghasilkan lebih banyak karya editorial. Magnum sendiri sangat kooperatif ke fotografer kami, kami tak akan memaksakan penggunaan suatu brand ke mereka. Mereka dapat menggunakan kamera apapun yang mereka inginkan.”

Kerjasama ini merupakan pembaharuan hubungan Leica dan Magnum yang telah berlangsung selama 70 tahun. Tetapi dengan kerjasama ini bukan berarti Magnum akan menggunakan foto-foto lama. Roquemore mengatakan bahwa kerjasama ini akan lebih fokus ke medium digital multimedia.

Leica adalah salah satu dari segelintir produsen kamera Jerman yang dapat berjaya di era digital. Kebanyakan merek lain kalah bersaing dengan kepiawaian produsen Jepang di bidang elektronik. Menurut pengalaman JagatReview, Leica M9 adalah salah satu kamera dengan hasil foto terbaik, dapat menyamai bahkan melebihi kualitas foto DSLR terbaik Canon atau Nikon.

Magnum sendiri adalah salah satu agensi paling terkemuka di bidang photojournalism. Salah satu fotografer Magnum adalah Steve McCurry, fotografer cover National Geographic paling terkenal, “Afghan Girl”. Begitu terkenalnya foto ini sampai ada sebuah artikel Wikipedia mengenainya.

Sumber: British Journal of Photography