Final Fantasy VIII mungkin memang menjadi primadona pada masa awal peluncurannya, namun bagaimana jika kita memainkannya kembali saat ini, seperti yang saya lakukan?
Yang menakjubkan, sensasi yang pernah kita rasakan dahulu ternyata tetap tidak jauh berbeda. Walaupun kualitas grafis game saat ini sudah mencapai batas yang sangat mengagumkan, namun Final Fantasy VIII yang lahir pada tahun 90-an tetap mampu mempertahankan “kekaguman” yang pernah saya rasakan dulu. FMV nya masih tampak mengagumkan, walaupun tidak sebagus seperti kacamata saya dahulu melihatnya. Gameplay dan desain karakter nya menurut saya pribadi, masih merupakan salah satu yang terbaik yang pernah ada.
Saya masih senang melihat Quistis dan Seifer. Saya masih menikmati alunan Liberi Fatali di awal game yang masih mencenangkan itu. Saya masih menikmati berbagai limit break yang tak pernah berhenti membuat saya kagum. Overall? Final Fantasy VIII masih pantas dimainkan hingga saat ini dan tidak tertutup kemungkinan akan menyita waktu hidup Anda kembali. Benar-benar sebuah game yang epik.
Editor Said
David Novan said, “Overall FF8 itu RPG yang keren. Pas keluar dulu, FF8 selalu bikin saya ternganga kagum karena kecanggihan grafiknya. Namun, entah kenapa saya tidak begitu terkesan dengan FF8. Mungkin karena game ini masih ada di bawah bayangan FF7 yang sukses berat. Karakternya forgettable, sistem stok yang ngehabisin waktu, dan kustomisasi yang sedikit. Kalo disuruh pilih apa yang paling saya suka dari game ini, jawabannya pasti Quistis!! She’s so hot!! Glasses girls rules!”
Deliusno said, “Yang berkesan menurut saya adalah momen dimana Squall berdua bersama Rinoa di Ragnarok. Romantisme yang menarik!”
Ernest Dimitria said, “Setelah sempat bermain FF7, ekspektasi terhadap cerita dan gameplay FF8 menjadi sangat tinggi. Tidak ada banyak perbedaan selain grafis dan desain karakter yang lebih real. Awalnya enjoy, tetapi dengan tampilannya yang lebih real itu justru membuat FF8 lebih boring (less eye catching). I simply stopped playing ‘cause I’m not a big fan of the genre..”
Dimas Galih Windujati said, “Untuk saya, FF8 begitu berkesan. Yang pertama karena ini adalah kali pertama Square memakai form yang non deformed. Semua karakter dibuat sesuai dengan bentuk manusia asli. Lalu grafik yang sebegitu memukau yang bisa dibuat pada sebuah mesin gaming Playstation pertama. Kita dapat melihat semua mahluk yang di panggil oleh tiap karakter seperti Bahamut, Leviatan, Odin, dan lain sebagainya. Selain grafis yang menarik, cerita romantismenya juga sangat memukau. Didukung dengan lagu Eyes On Me yang menjadi sukses pula bersamaan dengan gamenya. Dan terakhir, tidak lupa Quistis yang masih menjadi karakter wanita dewasa favorit saya. Sekali lagi, semua itu bisa dimainkan hanya dengan mesin Playstation generasi pertama saja lho :)”