NostalGame: Parasite Eve
Bagi seorang gamer, memainkan Parasite Eve merupakan sebuah kewajiban yang sama pentingnya seperti menghirup udara! Apalagi, bila Anda mengaku gamer yang telah bermain semenjak PlayStation muncul di dunia ini. Game yang ditelurkan perusahaan terbesar penghasil RPG saat itu, SquareSoft (saat itu Square belum bergabung dengen Enix), merupakan action RPG yang tidak ada tandingannya hingga sekarang. Baik dari sisi cerita, karakter, permainan, dan replayability. Bahkan, hingga sekarang saya masih menikmati ketika memainkan kembali game ini. Saya menganggap game ini masih berada di antara yang terbaik, padahal saya telah memainkan hampir semua RPG yang ada di dunia!
Parasite Eve versi Amerika dirilis pada tanggal 9 September 1998. Saat itu, saya bersama semua gamer berbahasa Inggris yang ada di dunia memang telah menunggu game ini. Pasalnya, game ini mendapatkan skor yang sempurna dari para reviewer game yang ada di Jepang. Game ini memang telah keluar terlebih dahulu di Jepang, dan seperti semua gamer pada masa itu, saya mengutuk Jepang atas ketidakadilan ini. Kesan pertama saya ketika memainkan game ini adalah “Akhirnya, ada juga game RPG yang menggunakan tema modern dan bertarung dengan menggunakan senjata api!”. Namun, setelah beberapa jam kemudian pandangan saya berubah menjadi “Luar biasa!”. Setelah itu, saya mengalami masa yang sulit untuk tidak membandingkan RPG lain dengan Parasite Eve ketika me-reviewnya.
Aya Brea dan Mitochondria Eve
Aya Brea adalah wanita yang sangat sulit dihilangkan dari kenangan saya. Wanita cantik berparas campuran antara Jepang dan Rusia ini merupakan tokoh utama yang telah menemani saya mengarungi enam hari penuh pertarungan di New York City. Pada game ini, Aya adalah seorang detektif berusia 25 tahun di NYPD 17th Precinct. Parasnya yang unik, seperti wanita Jepang bermata biru dan berambut pirang, adalah berkat jasa ayahnya, seorang jurnalis berkebangsaan Rusia, dan ibunya, Mariko, yang berkebangsaan Jepang. Mariko pada game ini memiliki beberapa kontradiksi bila dibandingkan dengan wanita yang sama di novel dan filmnya. Pada film dan novel Parasite Eve, Mariko bermutasi menjadi Mitochondrial Eve. Sedangkan pada game, ia tidak bermutasi dan melahirkan dua anak bernama Maya dan Aya Brea.
Mitochondria Eve atau singkatnya Eve merupakan karakter antagonis yang juga memberikan kesan mendalam untuk saya. Walaupun pada saat itu saya sebenarnya sempat kebingungan dengan kata-kata sulit yang keluat dari mulutnya. Eve memberikan kesan “Wah” yang sangat cocok untuk makhluk yang mengerikan dan cantik di saat yang bersamaan. Singkatnya, Eve adalah presentasi dari keberhasilan dominasi Mitochondria atas tubuh seorang artis opera bernama Melissa Pearce. Bila Anda memperhatikan pelajaran Biologi di SMA dengan seksama (seperti yang dahulu saya lakukan), Mitochondria merupakan penghasil energi utama dari semua sel yang ada di dalam tubuh makhluk hidup. Tanpa Mitochondria, maka tidak ada kehidupan. Selain itu, ia juga yang mengatur perkembangan organ tubuh dan penuaan.
Namun, saya di sini bukan ingin membicarakan mengenai pelajaran Biologi, jadi mari kembali membahas si cantik Eve. Segala hal yang terjadi di dalam game ini disebabkan Aya Brea dan Melissa mendapatkan transplantasi organ dari satu orang yang sama, yaitu Maya Brea. Pada bulan Desember 1978, Maya bersama ibunya meninggal akibat kecelakaan mobil. Karena Maya terdaftar sebagai pendonor organ, maka Aya mendapatkan kornea mata dari Maya dan Melissa mendapatkan ginjalnya. Ternyata, Mitochondria dalam diri Maya telah mengalami evolusi dan pada akhirnya berhasil mengambil alih tubuh Melissa. Untungnya, Aya memiliki sel tubuh yang telah berkembang dan berhasil mengalahkan dominasi Mitochondria dalam tubuhnya. Sama seperti pada ibunya dan Maya. Dan akibatnya, pertarungan Aya dalam menyelamatkan dunia dari dominasi monster pun dimulai.