Review Marvel VS Capcom 3 : Pertarungan Dua Dunia yang Seru!
Ketika Dua Dunia Tersebut Bertemu
Marvel VS Capcom hadir dengan berbagai mode permainan game fighting yang cukup standar. Tentu saja ada Arcade Mode. Pada mode ini, para gamer akan menjelajahi kedua dunia dan mengalahkan setiap petarung yang ada untuk menjadi penantang utama dari Galactus dan menyelamatkan dunia. Ada Versus Mode. Di sini para pemain dapat berkompetisi dengan pemain yang lain, dan ada juga mode Training yang memungkinkan pemain mengasah kemampuan dan akurasi gerakan jurusnya. Dua mode baru yang dihadirkan adalah Mission Mode yang mengharuskan pemain memenuhi syarat petarungan tertentu untuk menyelesaikannya. Mode terakhir? Online Mode! Anda dapat bertarung dengan siapapun di muka bumi ini untuk mencicipi “sedikit” kompetisi.

Apalah artinya sebuah game fighting tanpa mampu menghadirkan jajaran petarung yang menarik hati dan minat para gamer? Sepertinya Capcom sadar betul akan keinginan para gamer dan menurut saya pribadi, mereka berhasil memenuhi permintaan tersebut. Jika dibandingkan dengan seri sebelumnya, Capcom menambahkan cukup banyak karakter baru yang ikonik dari pihaknya sendiri dan Marvel. Banyak karakter debutan pada seri game fighting ini. Sebut saja Dante dari Devil May Cry atau Deadpool dari dunia Marvel. Namun, tidak sedikit pula karakter “veteran” yang tetap dipertahankan dari seri pertamanya, seperti Ryu dan Iron Man. Secara garis besar, petarung-petarung ini memang didesain untuk menghadirkan sistem pertarungan yang cepat dan destruktif.


Ada satu hal yang menurut saya pribadi patut diacungi jempol. Keberanian Capcom dan Marvel untuk menyertakan karakter-karakter yang awalnya sempat membuat saya pesimis dapat dihadirkan sebagai petarung, memang cukup mencengangkan. Lihat saja bagaimana mereka berani memasukkan Ameterasu dari Okami yang notabene memiliki wujud seekor anjing, bagaimana karakter dengan tingkat kelincahan rendah seperti MODOK dari Marvel mampu disertakan di dalamnya, atau Chris Redfield dari Resident Evil yang merupakan manusia biasa tanpa kekuatan apapun.
Ajaibnya, Capcom mampu menghadirkan mereka semua dengan gaya pertarungan yang tidak dapat dipungkiri, menakjubkan. Masing-masing hadir dengan ciri khas gerakan dan senjata yang selama ini memang dikenal dari tiap-tiap karakter tersebut. Chris masih datang dengan pisau besar dan berbagai senjata berat yang memang ia gunakan di game Resident Evil yang ada, dan benar-benar bertarung dengan menggunakan semua hal tersebut.
Dante juga merupakan adaptasi karakter yang menurut saya pribadi patut diacungi jempol. Semua gerakan pedang khas Dante yang sering kita gunkaan di Devil May Cry (seri ketiga tepatnya) mampu dihadirkan dengan ciamik di sini. Benar-benar seperti kita menggunakan Dante dan Chris yang kita kenal untuk berkompetisi di dalam sebuah game yang sama sekali baru.


Seperti seri Marvel VS Capcom sebelumnya, permainan hadir dengan berbagai gerakan tombol yang sederhana. Anda tidak perlu berusaha hingga mendapatkan sebuah jempol kapalan hanya untuk mengeluarkan sebuah gerakan pemungkas yang indah. Game ini memang didesain untuk menghadirkan sisi kesenangan dari sebuah game bertarung dan bukannya menonjolkan skill dan akurasi gerakan seperti yang biasa Anda temui di game seperti Street Fighter atau Guilty Gear.
Sebagian besar gerakan dapat dihasilkan dengan kombinasi gerakan setengah lingkaran pada analog dan tombol tertentu. Termasuk di dalamnya, jurus pemungkas masing-masing karakter. Jadi, kunci untuk memenangkan setiap pertarungan ada pada timing, dan bukannya skill.


Desain setiap petarung yang dihadirkan memang mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dibangun dengan penuh detail, setiap karakter hadir dengan visualisasi yang menggoda. Belum lagi kini berbagai efek “tiga dimensi” yang dibangun di atas genre pertarungan dua dimensi dihadirkan. Seperti yang Capcom terapkan di Street Fighter IV, MVC 3 juga menyertakan “close-up” karakter secara tiga dimensi ketika berhasil melakukan finishing move tertentu.