Review Marvel VS Capcom 3 : Pertarungan Dua Dunia yang Seru!

Reading time:
February 17, 2011

Ketika Dua Dunia Tersebut Bertemu

Marvel VS Capcom hadir dengan berbagai mode permainan game fighting yang cukup standar. Tentu saja ada Arcade Mode. Pada mode ini, para gamer akan menjelajahi kedua dunia dan mengalahkan setiap petarung yang ada untuk menjadi penantang utama dari Galactus dan menyelamatkan dunia. Ada Versus Mode. Di sini para pemain dapat berkompetisi dengan pemain yang lain, dan ada juga mode Training yang memungkinkan pemain mengasah kemampuan dan akurasi gerakan jurusnya. Dua mode baru yang dihadirkan adalah Mission Mode yang mengharuskan pemain memenuhi syarat petarungan tertentu untuk menyelesaikannya. Mode terakhir? Online Mode! Anda dapat bertarung dengan siapapun di muka bumi ini untuk mencicipi “sedikit” kompetisi.

201102120129031

Apalah artinya sebuah game fighting tanpa mampu menghadirkan jajaran petarung yang menarik hati dan minat para gamer? Sepertinya Capcom sadar betul akan keinginan para gamer dan menurut saya pribadi, mereka berhasil memenuhi permintaan tersebut. Jika dibandingkan dengan seri sebelumnya, Capcom menambahkan cukup banyak karakter baru yang ikonik dari pihaknya sendiri dan Marvel. Banyak karakter debutan pada seri game fighting ini. Sebut saja Dante dari Devil May Cry atau Deadpool dari dunia Marvel. Namun, tidak sedikit pula karakter “veteran” yang tetap dipertahankan dari seri pertamanya, seperti Ryu dan Iron Man. Secara garis besar, petarung-petarung ini memang didesain untuk menghadirkan sistem pertarungan yang cepat dan destruktif.

mvc191 mvc91

Ada satu hal yang menurut saya pribadi patut diacungi jempol. Keberanian Capcom dan Marvel untuk menyertakan karakter-karakter yang awalnya sempat membuat saya pesimis dapat dihadirkan sebagai petarung, memang cukup mencengangkan. Lihat saja bagaimana mereka berani memasukkan Ameterasu dari Okami yang notabene memiliki wujud seekor anjing, bagaimana karakter dengan tingkat kelincahan rendah seperti MODOK dari Marvel mampu disertakan di dalamnya, atau Chris Redfield dari Resident Evil yang merupakan manusia biasa tanpa kekuatan apapun.

Ajaibnya, Capcom mampu menghadirkan mereka semua dengan gaya pertarungan yang tidak dapat dipungkiri, menakjubkan. Masing-masing hadir dengan ciri khas gerakan dan senjata yang selama ini memang dikenal dari tiap-tiap karakter tersebut. Chris masih datang dengan pisau besar dan berbagai senjata berat yang memang ia gunakan di game Resident Evil yang ada, dan benar-benar bertarung dengan menggunakan semua hal tersebut.

Dante juga merupakan adaptasi karakter yang menurut saya pribadi patut diacungi jempol. Semua gerakan pedang khas Dante yang sering kita gunkaan di Devil May Cry (seri ketiga tepatnya) mampu dihadirkan dengan ciamik di sini. Benar-benar seperti kita menggunakan Dante dan Chris yang kita kenal untuk berkompetisi di dalam sebuah game yang sama sekali baru.

mvc41 mvc61

Seperti seri Marvel VS Capcom sebelumnya, permainan hadir dengan berbagai gerakan tombol yang sederhana. Anda tidak perlu berusaha hingga mendapatkan sebuah jempol kapalan hanya untuk mengeluarkan sebuah gerakan pemungkas yang indah. Game ini memang didesain untuk menghadirkan sisi kesenangan dari sebuah game bertarung dan bukannya menonjolkan skill dan akurasi gerakan seperti yang biasa Anda temui di game seperti Street Fighter atau Guilty Gear.

Sebagian besar gerakan dapat dihasilkan dengan kombinasi gerakan setengah lingkaran pada analog dan tombol tertentu. Termasuk di dalamnya, jurus pemungkas masing-masing karakter. Jadi, kunci untuk memenangkan setiap pertarungan ada pada timing, dan bukannya skill.

MVC12 mvc141

Desain setiap petarung yang dihadirkan memang mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dibangun dengan penuh detail, setiap karakter hadir dengan visualisasi yang menggoda. Belum lagi kini berbagai efek “tiga dimensi” yang dibangun di atas genre pertarungan dua dimensi dihadirkan. Seperti yang Capcom terapkan di Street Fighter IV, MVC 3 juga menyertakan “close-up” karakter secara tiga dimensi ketika berhasil melakukan finishing move tertentu.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

November 8, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R X8 OLED: Laptop AMD Ryzen PRO Rp 8 Jutaan

Bodi Axioo Hype-R X8 OLED Form Factor Clamshell atau Laptop…
November 7, 2025 - 0

Review Acer Swift Go 14 AI (2025): Desain Cantik, Layar Mewah, Baterai Tahan Seharian!

Bodi Acer Swift Go 14 AI Form Factor Clamshell atau…
November 4, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 4: Ini Rahasia Kenapa Performa Laptop Gaming Lebih Kencang!

Kita semua tahu Laptop Gaming itu bisa kencang karena menggunakan…
October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Bodi Acer Nitro V 15 (2025) Form Factor Clamshell. Material…

Gaming

November 17, 2025 - 0

COD Black Ops 7 Tertinggal Jauh dari ARC Raiders & Battlefield 6 di Steam

Black Ops 7 mencatat peak player yang mengecewakan di Steam…
November 17, 2025 - 0

Gugatan Hak Cipta Destiny 2 Diselesaikan Dengan Jalan Damai

Gugatan hak cipta terhadap Destiny 2 antara Bungie dan Matthew…
November 17, 2025 - 0

ARC Raiders Tetap Dominasi Steam Pasca Rilis Escape from Tarkov

ARC Raiders menembus rekor baru peak player di Steam, di…
November 17, 2025 - 0

Guerrilla Games Pastikan Proyek Game Multiplayer Horizon Akan Hadir

Guerrilla Games menegaskan bahwa mereka menyiapkan game multiplayer Horizon mereka…