Alasan Utama Terjadinya Pembajakan
Pembajakan media merupakan sebuah masalah yang sangat dekat dengan kehidupan kita. DVD, CD, dan software komputer bajakan dengan harga yang bisa mencapai 90% lebih murah dari harga aslinya terpampang di setiap sudut toko dengan bebas. Kemudian, masyarakat yang membeli konten bajakan disebut-sebut memiliki nilai moral yang rendah atau terlalu pelit untuk membeli konten asli. Pemerintah pun memperketat peraturan dan mempertegas aplikasi hukum untuk memberantas perilaku pembajakan ini. Namun, segala usaha yang dilakukan tetap tidak berhasil.

Sebuah penelitian yang ditujukan untuk melihat permasalahan pembajakan media di negara-negara berkembang menemukan bahwa ketegasan hukum bukan solusi yang ideal. Permasalahan yang sebenarnya tidak terletak pada individunya, tetapi pada harga yang dipatok untuk konten legal dan hubungannya dengan pendapatan masyarakat di negara tersebut. Para peneliti mengambil contoh salah satu film Hollywood yang dijual di Rusia dengan harga US$15, harga yang sama dengan penjualan di Amerika. Masalahnya, pendapatan per tahun masyarakat di Rusia sekitar lima kali lebih rendah dibanding masyarakat Amerika. Sudah jelas penawaran harga konten bajakan yang mencapai tiga kali lipat lebih rendah dapat dengan mudah menarik minat para pembeli.
Penelitian yang berjudul Media Piracy In Emerging Economies menyebutkan salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan membangun distributor lokal yang secara aktif bersaing dalam harga dan layanan terhadap para pelanggan. Sebagai contoh Hulu, Netflix, Apple, dan Microsoft yang terus bersaing dalam penjualan konten legal. Joe Karaganis, salah satu penulis penelitian ini, menambahkan bahwa pembajakan terjadi akibat permintaan pelanggan yang tidak terpenuhi. Mungkin hal ini bisa dijadikan pertimbangan bagi pemerintah kita dalam menuntaskan masalah pembajakan yang semakin meluas di negara ini.
Source: Ars Technica