Guru Diperbolehkan Memeriksa Ponsel Murid Demi Memberantas Cyber-bullying

Bullying merupakan salah satu bentuk penyiksaan yang sering ditemukan di sekolah. Perilaku ini mencakup penyiksaan secara fisik, penghinaan secara seksual, pengumbaran fitnah, dan semuanya ini bertujuan untuk menunjukkan kekuatan seorang murid dibanding murid lainnya (yang biasanya menjadi target). Seiring dengan perkembangan teknologi, perilaku bullying dilakukan melalui alat komunikasi, khususnya ponsel. Ancaman dikirim melalui SMS, fitnah disebar dalam diskusi grup, serta merekam dan memublikasikan video penyiksaan antarmurid. Perilaku seperti itu disebut sebagai cyber–bullying.
Lembaga Pendidikan Inggris saat ini sedang mempertimbangkan cara pemberantasan cyber–bullying dengan memberikan hak kepada para guru untuk memeriksa konten ponsel setiap murid. Hal ini tentunya mengundang banyak pendapat yang pro dan kontra. Beberapa guru, seperti Sir Michael Wilshaw dari Mossbourne Community Academy dan Sally Coates dari Burlington Danes Academy, menunjukkan dukungannya dan mengatakan bahwa mereka tidak keberatan untuk menghapus konten ponsel yang mengarah kepada perilaku cyber–bullying. Tetapi, melihat kenyataan bahwa ponsel dan data di dalamnya merupakan bagian dari privasi setiap orang, banyak juga yang mempertanyakan kebijakan ini.

Mary Bousted, general secretary dari Association of Teachers and Lecturers, berpendapat bahwa sebenarnya selama ini sekolah telah mempunyai kekuatan untuk memberantas perilaku bullying. Hanya saja kekuatan tersebut tidak pernah digunakan secara efektif. Ia mengatakan bahwa banyak guru yang merasa kepemimpinan sekolahnya tidak memberi dukungan kepada mereka, bahkan ketika mereka yang menjadi korban cyber–bullying.
Negara kita pun sebenarnya tidak luput dari permasalahan cyber–bullying. Banyak berita dan video yang telah memperlihatkan beragam kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan, bahkan di antaranya telah mengakibatkan kematian. Sudah saatnya Indonesia meninjau ulang efektivitas pelaksaan ospek yang bagi saya merupakan jalan menuju cyber–bullying.
Source: PC Pro