Monster di Yakuza of The End Menjiplak Left 4 Dead?
Sega memang punya banyak strategi untuk mendatangkan pendapatan “ekstra” dari franchise game-nya. Salah satu contoh yang paling konkrit adalah seri Yakuza. Seri yang menceritakan tentang perjuangan Kazuma Kiryu menghadapi berbagai masalah yang menghinggapi “keluarga besar”nya ini memang patut diacungi jempol. Plot cerita yang bagus, desain karakter yang mumpuni, gameplay yang menarik , dan tentu saja berbagai elemen dunia underground Jepang yang berhasil ditampilkan dengan apik membuat game ini mendapatkan tempat khusus di hati para gamer. Namun seperti biasa, hal ini juga berarti eksploitasi habis-habisan dari Sega.
Tidak cukup membuat sekuel game yang kini akan memasuki seri keempatnya, Sega juga memasukkan beberapa serial spin-off untuk Yakuza. Salah satunya adalah Yakuza of The End yang rencananya akan dirilis eksklusif untuk Playstation 3 ini. Berbeda dengan seri Yakuza biasanya, tidak ada lagi gangster yang akan dihajar oleh tangan kuat Kiryu, semuanya digantikan oleh zombie-zombie kelaparan yang akan dihadapi dengan berbagai senjata berat layaknya sebuah game survival-horror. Namun apakah Sega menggarapnya dengan serius?
Secara pribadi saya menganggap bahwa game yang digarap serius adalah game-game yang mampu menawarkan sesuatu yang jauh berbeda dibandingkan game lain. Ada elemen-elemen yang membuat gamer memilih sebuah game, tidak hanya soal gameplay belaka, namun keunikan yang dibawanya. Apakah Sega akan menghadirkan hal tersebut di Yakuza of The End? Sepertinya tidak. Setidaknya itu yang terlihat dari desain monster yang akan dihadirkan.
Silakan lihat desain monster-monster di Yakuza of The End ini, kemudian bandingkan dengan desain yang sudah ada di game Zombie terkenal milik Valve, Left 4 Dead. Apakah memang ada bukti nyata bahwa secara fisik memang monster mutasi akan berbentuk seperti ini? Atau sebuah kenyataan pahit bahwa Sega “malas” mengerjakan desain yang lebih baik?
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Kenyataan yang memang pahit memang. Jika boleh berkomentar, saya akan mengesampingkan niat untuk membeli sebuah blu –ray seharga Rp500.000,- untuk sebuah game yang seperti tidak digarap dengan serius. Daripada Yakuza of The End, saya justru jauh lebih tertarik dengan Yakuza 4 yang kabarnya akan membawa cukup banyak elemen baru dalam franchise ini. Semoga saja ini tidak menjadi sebuah blunder untuk Sega.
Source : Andriasang