Setelah sekian lama tidak pernah lagi menyentuh permainan ini, Prince of Persia masih mampu menghadirkan permainan action-platform yang sangat menantang dan menyenangkan. Bahkan pertarungan pedangnya yang sederhana tersebut masih cukup menyulitkan bagi saya. Jebakan kiap! kiap! dan duri juga membuat adrenalin terpompa dengan kencang, memastikan semua gerakan melewatinya sempurna tanpa cela. Benar-benar sebuah nostalgia yang memuaskan.
Karena sudah tidak ada lagi disket besar yang memuat game ini apalagi komputer yang masih memiliki drive nya, saya sendiri terpaksa menggunakan emulator untuk memainkannya. Yang paling mengecewakan? Tidak ada lagi stage dimana kita harus meminum banyak sekali racun berwarna hijau dengan kode di atasnya untuk membuka pintu. Padahal itu merupakan salah satu level kesukaan saya. Masih membekas di ingatan bagaiamana dulu saya sampai harus membuat sebuah catatan khusus yang mencatat kode-kode tersebut. Sayang sekali. Tetapi secara keseluruhan, Prince of Persia merupakan game yang pantas untuk dimainkan kembali.
Editor’s Talk
Dimas Galih Windujati said, “POP bagi saya merupakan game pertama yang memiliki gerakan yang paling mulus pada era game DOS. Bagaimana karakter menunduk, loncat, bermain pedang, dan lain sebagainya. Gameplaynya pun juga cukup baik, sayangnya saat itu saya sering bosam sehingga butuh waktu untuk menamatkannya. Selain itu, karena buku saya hilang, tentunya saat akan bermain saya harus mencoba setiap potion beracun sampai saya benar-benar beruntung mendapatkan yang tepat. Boring, tapi menyenangkan. :)”
Yufianto Gunawan said, “Prince of Persia adalah salah satu game klasik yang masih sering saya mainkan. Walaupun masih mengusung gambar dan gerakan yang sangat sederhana, game ini benar-benar terasa asyik dimainkan. Game ini benar-benar menuntut konsentrasi tinggi. Kesalahan sekecil apapun bisa jadi membuat pemainnya harus mengulang game ini dari awal. Menurut saya, itulah yang malah membuat game ini menjadi adiktif. Satu hal yang cukup disayangkan, Prince pada game ini tidak memiliki kemampuan tambahan apapun. Setiap saya memainkan game ini dan gagal menyelesaikan suatu level karena terjatuh atau terkena jebakan, saya jadi berharap seandainya kemampuan “sihir pasir” Prince dari seri Sands of Time bisa dihadirkan dalam game klasik ini. :)”
Ernest Dimitria said, “Termasuk game yang bagus di zamannya. Salah satu yang bikin menarik adalah sword fightnya karena pada zaman itu kebanyakan game adventure 2D antara nginjek-nginjek musuh atau tembak-tembakan. Sejauh ingatan gua, dia one of the few yang main pedang-pedangan. Selain itu, dengan banyaknya jebakan yang menghadang game ini bikin pemain mikir jalan terbaik lewat mana. A bit puzzle-like Tomb Raider-esque in 2D”
Bhisma Sidarto said, “Menurut saya POP adalah game yang cukup revolusioner untuk zamannya. Salah satu yang jalan ceritanya lumayan bagus dan terbukti sebagai salah satu franchise game yang tak ada matinya. Buktinya adalah kemunculan seri terbaru dan adaptasi menjadi film Hollywood belum lama ini. Semua hal tersebut bermulai dari Prince of Persia ini. Bisa dibilang sebagai cikal bakalnya modern action games.”