Hari 1: Santana Hibur Pencinta Jazz di Java Jazz Festival 2011
Java Jazz Festival is back! Ribuan orang memadati area Pusat JIExpo, Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (4/3). Hari itu adalah hari pertama penyelenggaraan kembali festival musik Jazz terbesar di Indonesia yang telah diselenggarakan sebanyak tujuh kali. Tahun ini, Axis Jakarta International Java Jazz Festival 2011 memang tampil lebih spesial karena kedatangan sederetan musisi jazz kelas dunia, seperti Santana, George Benson, Fourplay, Corrine Bailey Rae, Sondre Lerche, dan masih banyak lagi. Musisi lokal pun tak mau kalah. Dira Sugandi, Tompi, Barry Likumahuwa Project, Sandy Sandhoro, dan lainnya juga turut ambil peran memeriahkan acara ini. Tahun ini, Java Festival Production juga bekerja sama dengan Kementrian Perdagangan dan Kementrian Budaya dan Pariwisata untuk menyelenggarakan acara yang bertajuk “Remarkable Indonesia”.


Hari pertama yang biasanya digunakan sebagai “pemanasan” menuju acara di dua hari sebelumnya ternyata tidak sepi penonton. Ribuan penonton memadati setiap venue yang tersebar di beberapa titik di area JIExpo. Malam itu, alunan jazz bergema di seluruh arena JIExpo, memberikan perasaan nyaman dan rileks setelah satu hari bergulat dengan pekerjaan.


![]() |
![]() |

Di hari pertama ini, sekitar lebih dari lima puluh musisi dalam dan luar negeri tampil. Venue lokal, seperti Glenn Fredly, Marcell, Barry Likumahuwa, Endah ‘N Rhesa, Andi /rif and Rebecca, Dira Sugandi, dan Tompi, dipadati penonton bahkan saat pertunjukan mereka berlangsung berbarengan dengan Santana, Fourplay, Sondre Lerche, Acoustic Alchemy, Brian Culbertson, dan Rong King Big Band.

Malam itu, Santana adalah bintang paling bersinar yang ditunggu hampir setengah dari penonton yang hadir di JJF. Walau harga tiket special show Santana cukup mahal, itu tidak membuat para pencinta musik-musik Santana untuk tidak menyaksikan penampilan musisi senior yang memiliki keahlian luar biasa dalam bermain gitar elektrik tersebut. Malam itu, Santana tampil sederhana dengan sweater berwarna khaki dan topi fedora yang menjadi ciri khasnya. Para penonton tidak merasa sia-sia membeli tiket spesial untuk menyaksikan penampilan Santana dan bandnya yang begitu energik dan atraktif.

Musisi yang terkenal di era 70-an dan 80-an ini membawakan beberapa lagu andalannya, seperti Corazon Espinado, Maria Maria, Black Magic Woman, Gypsy Queen, Oye como Va. Beberapa kali Santana mengucapkan rasa bahagianya karena bisa tampil di hadapan penggemarnya di Indonesia. Yep, begitu juga kami di Indonesia yang merasa sangat bangga bisa menyaksikan penampilan dari salah satu legenda musik dunia. Diperkirakan, sekitar 8000 penonton memadati venue Axis Hall untuk menyaksikan permainan gitar memukau dari seorang Carlos Santana. Cool!

Mari kita beralih ke venue-venue lainnya. Ada Dwiki Dharmawan yang berkolaborasi dengan Angklung Jazz Ensemble yang dimainkan oleh komunitas angklung asal Jawa Barat, Mang Udjo. Kolaborasi ini dilengkapi dengan kehadiran violis cilik yang sekarang sudah beranjak dewasa, Didit. Keunikan pemapilan Dwiki Dharmawan dkk ini adalah dari konsep yang diusung dalam membawakan musik Jazz malam itu. Suasana tradisional sangat terasa saat kami memandang ke arah panggung. Seluruh pemusik menggunakan batik dan baju tradisional! Kolaborasi menarik antara instrumen modern dan tradisional terdengar sangat catchy di telinga, memberikan suasana yang sangat berbeda dari venue-venue lainnya. Terbukti, venue ini tidak hanya dipenuhi penonton lokal saja. Beberapa warga negara asing terlihat enjoy dan memutuskan untuk tinggal di sana hingga pertunjukan berakhir.

Menjelang dini hari, semakin banyak musisi yang unjuk gigi. Salah satunya adalah band kuarter beraliran kontemporer Jazz asal Amerika, Fourplay. Band ini memberikan suguhan musik yang sangat lembut, membawa penonton terhanyut dan tidak ingin bergerak dari tempatnya. Fourplay tampil selama satu jam dengan membawakan beberapa lagu dari album terbaru mereka, Let’s Touch Up, dan, tentu saja lagu-lagu lawas yang ada di album-album sebelumnya.
Pesta musik Jazz malam itu ditutup dengan penampilan peraih nominasi Grammy Award Corinne Bailey Rae yang membawakan sekitar 10 lagu, seperti I’d Like to, Like a Star, dan beberapa lagu andalannya di album terbarunya, The Sea, seperti I’d do It All Again dan Closer.
Malam panjang JJF belum berakhir, masih ada dua hari lagi, yang berarti, masih ada banyak musisi yang akan tampil di sana. Tidak sempat datang langsung ke JIExpo? Ikuti saja terus update terbaru acara ini di Jagat Review!
*Photos by Lucky Natalia and Pramanaya Tjokronegoro