Seorang Warga Zimbabwe Ditangkap Karena Sebuah Pesan di Facebook
Hati-hati dengan apa yang Anda tulis di internet. Pesan biasa yang dituliskan di akun Facebook pun ternyata bisa mendaratkan Anda ke penjara. Vikas Mavhudzi, seorang warga Zimbabwe, menuliskan pesan di halaman Facebook yang disinyalir adalah milik Morgan Tsvangirai, perdana menteri negara tersebut. Pesan yang dituliskan oleh Vikaz kira-kira berbunyi demikian, “Saya kewalahan, saya tidak ingin mengatakan Mr atau PM apa yang terjadi di Mesir mengejutkan para diktator di seluruh dunia. Tidak ada senjata tetapi kesatuan tujuan patut ditiru”.
Pada tanggal 24 Februari lalu, polisi melakukan penangkapan setelah mendapatkan telepon bahwa Vikaz telah mengirimkan ancaman keamanan melalui ponselnya. Yang mencurigakan, polisi baru memeriksa ponsel dan menemukan pesan yang dimaksud setelah Vikaz ditangkap. Dengan kata lain, penangkapan tersebut seakan-akan dilakukan tanpa bukti konkrit. Jaksa penuntut, Jeremiah Mutsindikwa, menganggap pesan ini sebagai bukti usaha Vikaz untuk mengambil alih pemerintahan dengan cara yang ilegal.
Demonstrasi yang terjadi di Mesir nampaknya telah membuat Robert Mugabe, presiden Zimbabwe, terguncang. Segala bentuk diskusi yang menyinggung peristiwa demonstrasi ini sekarang dianggap sebagai tindak kriminal. Bahkan sekelompok aktivis telah ditangkap hanya karena menonton cuplikan video demonstrasi tersebut.
Kejadian ini benar-benar membuktikan peran media elektronik dan situs jejaring sosial dalam pergerakan politik, khususnya di negara-negara yang masih dipimpin dengan gaya diktator.
Source: SW Radio Afrika