Twitter Tidak Menginginkan Aplikasi Pihak Ketiga Lagi
Melalui mailing list, Twitter mengumumkan kepada para pengembang aplikasi ketiga agar tidak membuat aplikasi Twitter lagi. Hal ini mereka sampaikan dengan maksud untuk menjaga konsistensi pengalaman penggunaan dan menambah tingkat kontrol Twitter terhadap layanan yang mereka suguhkan kepada para pengguna. Walaupun bermaksud baik, pengumuman ini cukup menusuk hati para pengembang yang aplikasinya telah banyak membantu memopulerkan media sosial ini.

Ryan Sarver, anggota tim Twitter yang memuat pengumuman ini, berpendapat bahwa banyaknya jenis aplikasi dengan gaya penyajian yang berbeda-beda justru membuat para pengguna bingung. Oleh karena itu, konsistensi penyajian layanan menjadi fokus utama mereka. Sarver juga mengatakan dari ribuan aplikasi Twitter yang terdaftar, banyak di antaranya yang didesain untuk menyerang penggunanya. Melalui pertimbangan ini, pihak Twitter tidak lagi memperbolehkan pengembangan aplikasi pihak ketiga untuk memimik layanan mereka.
Dari sudut pandang para pengembang aplikasi pihak ketiga, peraturan ini hanyalah pemanis dari tujuan yang sebenarnya, yaitu untuk mengusir mereka. Mereka menganggap bahwa selama ini telah banyak aplikasi yang dikembangkan dan digunakan oleh Twitter untuk meningkatkan kepopulerannya. Namun, setelah Twitter mendapatkan apa yang mereka inginkan, para pengembang justru didepak.
Pengumuman Twitter untuk menutup kesempatan para pengembang dalam menciptakan aplikasi berbasis layanan mereka disinyalir hanya berlaku bagi tim pengembang baru. Bagi mereka yang aplikasinya telah tersedia, dapat melanjutkan penggunaan aplikasi tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Twitter.
Source: Ars Technica