Facebook Meluncurkan Proyek Data Center yang “Hijau”
Sebagai media sosial terbesar di dunia saat ini, Facebook tidak cepat terjun ke dalam gerakan ”hijau”. Pada awal tahun 2010, mereka mengumumkan pembuatan data center di Oregon, Amerika Serikat. Namun, ada satu kesalahan dari rencana ini yang berhasil membuat kelompok pencinta alam seperti Greenpeace merasa gusar. Facebook akan menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara untuk menghidupkan data center tersebut. Sedangkan batu bara merupakan bahan bakar paling kotor dan salah satu penyebab global warming terbesar di dunia. Greenpeace meluncurkan gerakan “Unfriend Coal” untuk membantu Facebook beralih ke sumber energi yang lebih hijau.

Merespon gerakan tersebut, Facebook meluncurkan Open Compute Project (OCP), sebuah proyek khusus yang telah dikembangkan selama 18 bulan. Melalui proyek ini, Facebook mengklaim bahwa data center mereka akan mengurangi penggunaan energi hingga 38% dibanding dengan data center lainnya. Hasil penghematan energi tersebut dapat menghidupkan lebih dari 100 ribu rumah. Graham Weston, ketua provider data center Rackspace, menambahkan informasi bahwa OCP dapat menghemat biaya pengeluaran energi oleh perusahaan sebesar US$6 juta hingga US$10 juta setiap tahunnya. Untuk mendorong perusahaan lain dalam menggunakan data center yang lebih hijau, Facebook bersedia untuk berbagi rahasia di balik desain OCP ini kepada perusahaan-perusahaan lain.
Casey Harrell, salah satu anggota Greenpeace, mengatakan bahwa Facebook harus mengurangi emisi gas yang dihasilkan jika ingin menjadi perusahaan yang benar-benar “hijau”. Untuk melakukan itu, Facebook harus menggunakan sumber energi yang bersih dan meninggalkan penggunaan batu bara dan tenaga nuklir. Dengan penghematan penggunaan energi yang cukup besar, tentunya peluncuran OCP merupakan langkah yang dapat sedikit membahagiakan Greenpeace.
Source: Business Green