Si Anak Kampoeng: Napak Tilas Masa Kecil Sang Tokoh Besar Muhammadiyah

Reading time:
April 21, 2011

Jika mendengar kata “Muhammadiyah” dan “film” mungkin sebagian dari Anda masih ingat betul dengan film besutan Hanung Bramantyo, Sang Pencerah. Film tersebut mengisahkan perjuangan sang pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan. Nah, jika Anda berpikir bahwa film yang satu ini ada sangkut-pautnya dengan Hanung Bramantyo, Sang Pencerah, dan Ahmad Dahlan, perkiraan Anda salah. Film ini merupakan sebuah film yang berdiri sendiri. Film ini mengangkat kisah masa kecil salah satu petinggi Muhammadiyah, Buya Syafi’i Ma’arif.

movie si anak kampoeng

Si anak Kampoeng merupakan film pertama dari rencana trilogi. Film ini merupakan adaptasi dari otobiografi Syafi’i Ma’arif yang berjudul Titik-titik Kisar di Perjalananku. Film ini mengisahkan awal kehidupan Pi’i (nama kecil Syafi’i). Lahir di Sumpurkudus, Sumatera Barat tahun 1930, Pi’i tumbuh menjadi anak yang cerdas. Sayangnya, ia tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya karena meninggal saat ia masih bayi. Sang ayah, Ma’rifah Rauf, sangat memperhatikan pertumbuhan Pi’i. Selain belajar di sekolah rakyat, Pi’i juga belajar silat dan ilmu agama.

si anak kampoeng2

Pi’i memiliki keinginan besar untuk mencapai pendidikan tinggi. Namun, sang ayah ingin agar ia bersamanya, meneruskan usaha ayahnya. Walau begitu, mimpi Pi’i untuk terus sekolah tak pernah padam. Buktinya, ia berhasil lompat kelas dan menjadi murid teladan. Sayangnya, sekolah tempatnya menuntut ilmu tidak dapat mengeluarkan ijazah akibat ketiadaan dana.

Nyaris patah semangat, Pi’i memutuskan untuk pasrah dan membantu ayahnya berdagang dan mengurusi sawah. Untungnya, ia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes masuk di Madrasah Ibtidayah Muhammadiyah. Apakah Pi’i akan mendapatkan kesempatan tersebut? Apakah selepas sekolah Pi’i akan tinggal bersama ayahnya, merintis usaha bersama atau berkelana mengejar ilmu seperti mimpinya? Silahkan saksikan film ini sendiri. Jangan lupa, nantikan kisah lanjutannya di sekuelnya, Si Anak Panah.

si anak kampoeng2

Selain sebagai petinggi Muhammadiyah, Syafi’i Ma’arif juga terkenal sebagai ahli sejarah dan penganut pluralisme. Sepeninggal Gusdur, Syafi’i dianggap sebagai guru bangsa yang mengajarkan perdamaian dan menghargai pluralitas yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, pengangkatan kisah hidupnya ke dalam media visual diharapkan dapat menginspirasi masyarakat.

Dari segi cerita, film ini menawarkan segudang kisah inspiratif yang bisa diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari. Saat ini, film yang menyertakan amanat di dalam ceritanya sangat sedikit. Itu membuat film ini terasa spesial dan pantas ditonton dan dijadikan referensi dalam menjalani kehidupan. Secara  teknis, film ini memang memiliki beberapa kekurangan, contohnya kurangnya kelogisan dalam setting waktu di beberapa adegan. Selain itu, plotnya pun berjalan cukup lambat dan datar. Konflik baru muncul di ujung cerita yang disambung dengan penyelesaian yang cukup cepat.

Sebenarnya, trilogi ini memiliki kemungkinan besar untuk menjadi film yang menarik dan disukai penonton. Dilihat dari kisah sang tokoh dan sutradara andal serta kru-kru andal di balik pembuatan film ini, film ini seharusnya dapat menjadi sebuah tontonan wajib yang tidak hanya inspiratif namun juga menghibur. Semoga di film selanjutnya, Damien Dematra tidak hanya memfokuskan dirinya dengan jalan cerita, namun juga “menyelipkan” unsur hiburan dan menyempurnakan kelogisan aspek-aspek di luar cerita dengan cerita itu sendiri agar menjadi tontonan yang lebih baik.

Tanggal rilis:
21 April 2011
Genre:
Drama
Durasi:
100 menit
Sutradara:
Damien Dematra
Pemain:
Radhit Syam, Pong Hardjatmo, Virda Anggraini, Maya Ayu Permata Sari, Ocha Raqmik, Mphammad Firman, Lucky Moniaga
Studio:
Damien Dematra Production

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

September 19, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 5 (15AKP10): Laptop Gaming Performa Kencang Cocok Buat Kerja

Ini adalah Laptop Gaming Copilot+ PC pertama dari Lenovo! Prosesornya…
September 14, 2025 - 0

Rekomendasi Laptop Gaming Rp 10-15 Juta 2025 (September)

Untuk kebutuhan kerja yang berat, biasanya kita butuh laptop yang…
September 9, 2025 - 0

Review Luxia Pro Ultra 5: Laptop Polytron Cantik dan Kencang!

Polytron jualan laptop? Iya, kalian ga salah denger, karena yang…
September 8, 2025 - 0

Review Axioo Pongo Monster X (2025): Laptop Gaming Lokal Paling Kencang?!

Siapa bilang tak ada Laptop Gaming RTX 5090 dari merk…

Gaming

September 19, 2025 - 0

Rumor: Assassin’s Creed Black Flag Remake Akan Gunakan Elemen RPG

Kabar burung baru mengenai Assassin's Creed Black Flag Remake kembali…
September 19, 2025 - 0

Counter-Strike 2 Akali Aturan Loot Box Eropa Dengan Microtransaction Baru

Guna menaati aturan loot box di Eropa dan tetap hasilkan…
September 19, 2025 - 0

Rumor: Microsoft Flight Simulator 2024 Rilis di PS5 Pada Akhir Tahun 2025

Microsoft Flight Simulator 2024 dikabarkan tidak lama lagi akan rilis…
September 19, 2025 - 0

EA Sports FC 26 Alami Masalah Error Ketika Early Access Dimulai

Gamer yang telah membayar mahal untuk kesempatan early access di…