Symantec Symposium 2011: Data Peringkat Pergerakan Malware di Dunia

Dalam acara Symantec Symposium 2011, Symantec turut memaparkan data peringkat pergerakan malware berdasarkan negara. Negara dengan tingkat pergerakan malware terbesar di dunia adalah Amerika Serikat dan China, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-28. Negara yang memiliki komputer yang terinfeksi Bot (sejenis virus yang menyerang perangkat lain sesuai dengan keinginan sang pelaku) lagi-lagi paling banyak berasal dari Amerika Serikat, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-55.
Jenis malware dan tingkat pergerakannya yang tinggi ternyata juga dipengaruhi oleh perkembangan media sosial. Media sosial seperti Facebook dan Twitter sering dijadikan sarana bagi pengguna untuk berbagi link situs atau file yang menarik. Tren ini dipergunakan oleh para hacker dan pencipta malware untuk melancarkan serangan ke berbagai pengguna. Link URL yang sering beredar di media sosial dijadikan senjata. Sekali membuka link tersebut, perangkat pengguna akan langsung terinfeksi oleh malware di dalamnya. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Symantec, Amerika Serikat merupakan negara sumber kode malware terbesar di dunia, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-11.
Dengan banyaknya malware yang beredar yang mengancam setiap data perusahaan, Symantec memberikan beberapa solusi pencegahan ancaman keamanan TI. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melindungi infrastruktur TI perusahaan dengan sistem keamanan yang kuat dan responsif, khususnya ketika terjadi serangan. Kedua, perusahaan perlu melindungi semua informasi. Ketiga, mengembangkan dan memperkuat kebijakan TI dalam perusahaan. Keempat dan yang terakhir, perusahaan harus mengelola keamanan TI secara efisien dan efektif.