Futuremark PCMark 7 telah tiba!
Tampilan dan Berbagai Jenis Pengujian di PCMark 7
Berikut ini adalah tampilan awal saat PCMark dijalankan, * klik untuk memperbesar*




Perlu diingat sekali lagi, versi yang kami gunakan adalah versi gratisan alias Free maka cukup banyak limitasi yang kami temui. Misalnya saja kami hanya bisa menjalankan test ‘PCMark Suite’ dan kami juga tidak dapat mengganti settingnya sama sekali. Namun yang penting untuk diketahui adalah saat menggunakan versi FREE, Anda membutuhkan koneksi Internet untuk dapat melihat hasil dari benchmarknya.
Saran kami, sebelum menjalankan benchmark ini, ada baiknya anda menyisihkan waktu untuk terlebih dahulu mendaftar di Online Result Browser (ORB) Futuremark yang dapat ditemui di sini , lalu sebelum benchmark anda sudah log-in di ORB, sehingga saat benchmark selesai, Anda akan langsung di-link ke ORB dengan hasil benchmark sudah terdaftar di akun Anda. Namun anda tetap bisa melihat detail dari hasil benchmark anda sekalipun tidak memiliki account ORB.
Berbeda dengan 3DMark yang menggunakan tampilan full 3D, PCMark lebih banyak menampilkan testnya pada desktop. Test akan dijalankan dengan urutan sebagai berikut :
Test 1 – Video playback and transcoding
Test 2 – System storage – gaming
Test 3 – Graphics – DirectX 9
Test 4 – Image manipulation
Test 5 – System storage – importing pictures
Test 6 – Web browsing and decrypting
Test 7 – System storage – Windows Defender
Berikut ini tampilan per-test beserta Result akhir-nya(dari page ORB) . * klik untuk memperbesar*









Analisa pengujian
Kami juga sempat melakukan sedikit analisa sederhana mengenai load sistem yang diterima saat PCMark 7 berlangsung, menggunakan Windows Resource Monitor (perfmon.exe).
– Dari 7 (tujuh) macam pengujian untuk mendapat nilai PCMark, 3 (tiga) diantaranya adalah test intensive performa storage: Test 2, Test 5 dan Test 7. Saat test tersebut berlangsung, kami mengamati adanya 50-70MB/s Disk I/O yang tercatat di Perfmon dan ini membuat performa sistem storage Anda akan cukup menentukan nilai akhir dari PCMark.
– CPU Load yang terbesar sepanjang pengujian terdapat pada test 1 (Video playback and transcoding), sekitar 75-80%. Mengingat kami menggunakan prosesor dengan 4 Core dan 8 Thread, ini setara dengan load sekitar 5 – 6 thread. Load terbesar kedua terjadi pada test 6 (Web Browsing), yakni sebesar 25-30% CPU Load. Pada pengujian lainnya, CPU mendapat load cukup rendah. Bahkan pada test storage, CPU Load berada pada level <10 %.
– GPU Load 100% terjadi pada test 3 (Graphics – DirectX 9), dengan utilisasi video memori pada sistem kami sebesar 581MB. Test 3 ini nampaknya diambil dari test ‘Firefly Forest’ yang terdapat pada Benchmark 3DMark06. Mengingat game-game terbaru yang sebagian besar menggunakan API DX9 (Crysis 2 pun masih menggunakan DX9), kami masih menganggap test ini cukup relevan.
Performance Scaling
Benchmark PCMark terkenal sensitif dengan perubahan yang terdapat pada sistem, perubahan kecil pada OS pun biasanya bisa menghasilkan skor yang berbeda. Bagi para overclocker yang gemar memaksa sistemnya, PCMark ini kadang menjadi ‘mimpi buruk’ karena kadang ditemukan sistem yang dioverclock hasilnya malah lebih kecil dari keadaan defaultnya. Oleh karena hal-hal ‘aneh’ tersebut, kami mengganggap benchmark PCMark adalah benchmark yang unik dan fun untuk dijalankan.
Kami mencoba menguji PCMark 7 dengan 3 konfigurasi sistem :
1) Default
OS Dibiarkan dalam keadaan normalnya, tanpa optimalisasi apapun. Software antivirus pun masih berjalan di background. Hard disk masih terfragmentasi sebagian.
2) Overclocked
Menggunakan Fitur ‘Turbo Button’ yang disediakan MSI, kami meng-overclock CPU dan VGA yang ada. Namun tingkat overclock yang dilakukan sangatlah sederhana, BCLK CPU dari 133Mhz naik menjadi 139Mhz dan GPU Core clock dari 600Mhz menjadi 700Mhz. OS masih berada di konfigurasi awalnya.
3) Default, Optimized OS
Di sini kami mengembalikan konfigurasi sistem ke keadaan default, namun kami mencoba melakukan berbagai optimasi OS sebelum benchmark dijalankan, misalnya kami men-defrag HDD kami. Mematikan antivirus , firewall, dan juga berbagai software dan service yang berjalan pada background. Memory usage kami dari 1.6GB pun turun menjadi 1.1GB. Selanjutnya kami men-set power setting di OS menjadi ‘High-Performance’.
Hasil:

Sistem yang dioverclock justru mendapat skor paling rendah (2146). Namun sistem yang berjalan default dengan optimasi mendapat skor tertinggi (2193). Kami sudah mengulang pengujian overclock sebanyak lebih dari 4 kali namun hasilnya sama. Hal ini mungkin tidak umum terjadi pada 3DMark, namun para penggemar PCMark tentunya pernah sesekali mengalami kejadian serupa.
Hal ini tidak berarti sistem yang dioverclock akan selalu mendapat skor yang buruk, kami mencoba menganalisa secara detaill kedua hasil sistem yang dioptimasi vs sistem yang dioverclock menggunakan fitur ‘Compare’ pada ORB, berikut hasilnya:
* klik untuk memperbesar, sistem yang dioverclock ada pada bagian kanan *

Terbukti pada pengujian yang membutuhkan kinerja GPU tinggi, sistem yang di-overclock mendapat hasil yang lebih tinggi. Begitu juga pada test Video transcoding -downscaling yang cukup membutuhkan kinerja CPU, terbukti lebih cepat di sistem yang di-overclock (walaupun kecil bedanya, karena CPU hanya dioverclock sebesar 4.5%). Kami sendiri masih akan menguji lebih banyak lagi akan Scaling CPU – GPU dan juga pengaruh optimasi sistem ini lebih lanjut di sistem yang lebih powerful.
Penutup dan Kesan-kesan Pengujian
Dalam beberapa waktu ke depan, nampaknya Futuremark PCMark 7 ini akan dijadikan acuan bagi banyak user yang gemar menguji performa sistemnya dan juga bagi reviewer hardware, serta tidak lupa para overclocker yang mempunyai tujuan mendapat skor benchmark tertinggi.
Bagi kami , beberapa hal yang kami cukup sukai dari PCMark 7 ini adalah :
1) Waktu pengujiannya yang relatif singkat dibanding PCMark Vantage, total waktu pengerjaan dari awal test hingga selesai kurang lebih 20 menit di sistem kami.
2) PCMark 7 menjalankan semua pengujiannya sebanyak 3 (kali) dan ini mengakibatkan hasil ujinya cukup konsisten. Dari sekitar 5(lima) kali run, kami hanya menemui perubahan minor (2-3 point dari total skor 2155).
3) Minimum resolution cukup rendah (1024×600). Hal ini mengizinkan kami untuk menjalankan pengujian di Netbook yang biasanya hanya memiliki resolusi rendah yaitu 1024×600.
4) Free version, unlimited runs! Tidak seperti PCMark Vantage yang membutuhkan Trial Key untuk satu kali run, PCMark 7 bisa dijalankan berulang kali tanpa membutuhkan key apapun, yang Anda harus miliki hanya koneksi Internet. What more can you ask for?
Akhir kata, benchmark sistem yang baru dari Futuremark ini cukup menarik untuk dicoba dan yang paling penting, benchmark ini GRATIS! Segera dapatkan file instalasi PCMark 7 di website FutureMark, dan uji sistem Anda!
Nah, apalagi yang Anda tunggu?