NostalGame: Diablo II – Lord of Destruction
Apa yang Saya Suka dari Diablo II?
Varian Kelas Karakter
Salah satu yang membuat saya jatuh cinta dengan Diablo II adalah varian kelas karakter yang dihadirkan di dalamnya. Ada Barbarian, Assassin, Necromancer, Paladin, Druid, Amazon, dan Sorceress. Setiap karakter memiliki karakteristik dan skill yang jauh berbeda satu sama lainnya. Oleh karena itu, membutuhkan strategi permainan yang berbeda pula. Tidak heran jika kemudian Diablo II memiliki replay value yang cukup tinggi. Ada dua kelas yang menjadi favorit saya, yakni Paladin dan Necromancer. Entah mengapa, skill kedua kelas ini lebih mudah untuk diadaptasikan ke dalam pertarungan. Apalagi Paladin yang mengandalkan berbagai aura untuk meningkatkan status dan daya serang.
Leveling
Kegiatan yang paling menghabiskan waktu saat memainkan game RPG apapun sudah pasti adalah Leveling. Usaha untuk menaikkan level dan stats dari karakter ini memang membutuhkan waktu dan tenaga ekstra, namun dengan reward yang terkadang memuaskan. Ada yang cukup membuat saya senang dengan sistem leveling dari Diablo II.

Pertama, mungkin karena musuh seringkali datang dalam jumlah yang masif membuat Anda tidak perlu banyak bergerak hanya untuk sekadar mencari musuh dan leveling up. Kedua, ada beberapa titik yang menyediakan Experience Shrine yang akan meningkatkan exp yang bisa Anda dapatkan dari setiap musuh yang dibunuh dalam waktu tertentu. Ketiga, karena pertarungan bergerak jauh lebih cepat, Anda tidak akan merasa waktu habis karena berbagai animasi bertarung ala RPG Jepang yang memakan waktu.
Equipment yang Unik
Salah satu ciri khas Blizzard yang unik adalah kemampuan mereka menghadirkan sistem equipment yang boleh terbilang epik. Semua equipment yang didapatkan dari para monster seolah muncul dalam bentuk probabilitas dan random, tidak scipted. Anda bisa mengujinya dengan memainkan Diablo II dengan dua karakter secara bersamaan. Saya cukup yakin bahwa item dan equipment yang didapatkan oleh karakter yang satu akan berbeda dengan karakter yang lain. Monster yang sama belum tentu memunculkan equipment yang sama.

Kesempatan untuk melakukan kustomisasi berbagai perlengkapan melalui batu semerti amethyst, misalnya juga membuat game ini semakin menarik. Berbagai perlengkapan yang ditambahkan bebatuan berharga seperti ini biasanya menghasilkan efek tertentu dalam serangan dan sistem pertahanan. Setiap batu yang didapatkan terasa sangat berharga. Terkadang takut sekali untuk menggunakannya karena kemungkinan munculnya equipment yang lebih kuat saat progress permainan.
Skill Tree
Sistem lain yang harus diacungi jempol adalah pohon skill yang ditawarkan oleh Diablo II, yang menjadi rujukan cukup banyak game bergenre sama yang lahir setelahnya. Setiap kelas karakter di Diablo II memiliki tiga skill utama yang dapat dipilih saat karakter kita level up. Menariknya adalah bahwa Anda memiliki kebebasan untuk menentukan gaya permainan yang Anda inginkan. Anda bisa saja berfokus kepada satu pohon skill saja secara menyeluruh atau mengombinasikan ketiganya. Pilihan Anda menentukan gaya bermain Anda.

Saya ambil contoh karakter Paladin yang saya gunakan. Ia memiliki tiga pohon skill: Offensive Auras, Defensive Auras, dan Sword Attack. Kecenderungan saya untuk menguatkan karakter bagaimanapun caranya membuat saya lebih tertarik untuk mengambil offensive auras dan sama sekali tidak mengambil Sword skill miliknya. Apa konsekuensi yang harus saya pikul dengan pilihan ini? Gaya permainan saya akan cenderung lebih terbuka, berfokus kepada serangan melee biasa, punya daya serang tinggi namun defense yang lemah. Pengetahuan seperti ini yang kemudian membuat kita secara otomatis berusaha menutup celah yang mungkin jadi kelemahan karakter.
Semua Kebutuhan Terpenuhi
Sensasi yang seringkali saya temukan saat bermain Diablo II adalah bahwa game ini memang menghadirkan banyak fitur yang benar-benar membuat para pemain berfokus kepada permainan dan bukannya diribetkan dengan hal-hal yang teknis. Semua yang kita butuhkan untuk mendapatkan permainan yang nyaman sudah didapatkan. Anda bisa membuka map yang muncul secara transparan, mengganti equipment dengan sistem drag, membuka lebih dari 1 windows saat permainan, waypoint, scroll to town portal, dan masih banyak hal lagi. Walaupun terlihat kecil, sistem seperti inilah yang membuat para gamer semakin menikmati permainan.
Multiplayer
Poin paling UTAMA mengapa saya mencintai Diablo II adalah sistem Multiplayer yang mereka tawarkan. Saya masih ingat bagaimana dulu saya bersusah payah ke warnet dengan jarak yang cukup jauh hanya untuk memainkan game ini secara multiplayer. Berburu monster dan menyelesaikan quest bersama membuat permainan semakin menyenangkan. This is the ultimate point!