Review Blackberry Playbook: Tablet Pertama dari RIM
Apakah Anda sudah menggunakan tablet? Bagi Anda yang belum tahu, komputer tablet merupakan sebuah komputer yang hanya memiliki layar sentuh saja, tanpa periferal lainnya. Komputer tablet belakangan ini menjadi sebuah trend karena Apple meluncurkan komputer tablet-nya yang dinamakan dengan iPad. iPad diluncurkan dengan menggunakan kematangan yang dimiliki oleh iPhone. Hal itu membuat iPad merupakan sebuah tablet yang pertama diluncurkan dan langsung memiliki banyak aplikasi.
Setelah itu, bermunculan banyak tablet dengan sistem operasi yang berbeda. Android dari Google merupakan salah satu sistem operasi yang menjadi pilihan untuk komputer tablet. Selain Android, tentu saja sang raksasa sistem operasi, Microsoft sudah terlebih dahulu memamerkan komputer tablet-nya dari zaman Windows XP sampai saat ini, Windows 7. Akan tetapi, kebanyakan tablet yang menggunakan sistem operasi Windows memiliki waktu hidup yang lebih sebentar. Hal ini berkaitan dengan prosesor x86 yang masih memakan daya yang lebih besar dari prosesor ARM.

Melihat kesuksesan pasar tablet, perusahaan yang membuat smartphone yang masih digandrungi sampai saat ini di Indonesia, yaitu Research In Motion atau RIM, juga tidak ingin ketinggalan untuk mencoba peruntungannya. Sang produsen Blackberry tersebut pun mengeluarkan tablet andalan pertamanya yang diberi nama Playbook. Playbook sendiri menggunakan sistem operasi yang baru pula, yaitu QNX buatan perusahaan QNX Software Systems yang juga telah diakuisisi oleh RIM.
Kali ini, tim Jagat Review kedatangan sebuah Blackberry Playbook. Blackberry Playbook yang datang tersebut memiliki kapasitas storage internal sebesar 64 GB. Di pasar Amerika, Blackberry Playbook dengan kapasitas tersebut dijual dengan harga $699 atau sekitar Rp6,3 juta.

Playbook didesain oleh RIM dengan menggunakan System On Chip (SoC) dari Texas Instruments (TI) OMAP 4430. Sama dengan NVIDIA Tegra 2, SoC ini memakai prosesor ARM Cortex A9 berkepala ganda dengan kecepatan sampai 1 GHz. Untuk proses grafisnya, TI OMAP 4430 ini menggunakan graphics dari Imagination Technologies dengan PowerVR SGX 540 yang memiliki kinerja komputasi kurang lebih sama dengan Tegra 2. Tidak ketinggalan, memori yang terpasang memiliki kapasitas 1 GB.
Yang lebih menarik adalah SoC yang tertanam dalam Playbook ini memiliki sebuah chipset sendiri yang mampu memainkan video dengan resolusi 1080p. Hal inilah yang membuat SoC TI OMAP 4430 ini lebih bertenaga dibandingkan dengan Tegra 2.

Lalu, bagaimana dengan masalah ketebalannya? Blackberry Playbook memiliki ketebalan yang lebih tipis dibandingkan iPad, walaupun hanya berbeda tipis. Hal ini pun baru kami sadari saat menaruh Playbook dan iPad berdampingan di sebuah meja. Blackberry Playbook memiliki tingkat ketebalan sebesar 10 mm, sedangkan iPad memiliki ketebalan 13,4 mm.