Hati Merdeka: Penutup yang Sempurna!
Film apa yang sedang Anda tunggu-tunggu? Jika Anda menjawab Kungfu Panda 2, Pirates of the Carribean 4, Thor, Fast Five atau X-Men First Class, kami tidak bisa banyak membantu kecuali menyuguhkan review-nya dan merekomendasikan Anda untuk pergi ke negara tetangga untuk menyaksikan film-film tersebut di bioskop. Atau, silahkan sedikit bersabar untuk menunggu DVD-nya rilis dan beredar di Indonesia. Namun, Anda bertanya mengenai film Indonesia yang layak tonton, kami akan merekomendasikan film yang satu ini: Hati Merdeka.
Setelah menuai respon positif di beberapa negara dan di beberapa festival di Indonesia, trilogi Merah Putih tampaknya “melenggang” dengan penuh percaya diri. Film ketiga, Hati Merdeka, rampung dengan sangat baik dan memiliki kualitas layaknya film Hollywood. Kembali disutradarai oleh Yadi Sugandi dan Connor Allyn, Hati Merdeka menyajikan cerita yang orisinil, mengenai keberagaman etnis dan agama yang ada di Indonesia, dan cara bangsa Indonesia menjalani perbedaan tersebut untuk mencapai satu tujuan: kemerdekaan. Sebenarnya, isu keberagaman memang sudah ditonjolkan sejak film pertama, Merah Putih. Namun, seiring dengan berkembangnya cerita, konsep ini tetap dipertahankan dan diaplikasikan di berbagai peristiwa yang terjadi. Dayan, Amir, Marius, dan Tomas kembali untuk melanjutkan perjuangan mereka, mencapai Indonesia merdeka.

Di film ini, komitmen dan janji setia para prajurit kembali diuji. Dayan (T. Rifnu Wikana), Marius (Darius Sinathrya), Tomas (Donny Alamsyah), dan Senja (Rahayu Saraswati) harus menghadapi kenyataan pahit bahwa Amir (Lukman Sardi) mengundurkan diri dari misi pembalasan dendam kepada Kolonel Rhymer (Michael Bell) (kolonel Belanda yang membunuh keluarga Tomas di film pertama). Mereka pun berangkat ke Bali untuk membalas dendam kepada Rhymer tanpa Amir. Di Bali, mereka menyelamatkan Dayu (Ranggani Puspandya), seorang wanita yang keluarganya habis dibantai milisi KNIL Kolonel Rhymer. Mereka pun bergabung dengan sekumpulan pemberontak Bali yang diketuai Wayan Suta (Nugie). Berhasilkan mereka membalaskan dendam mereka (khususnya dendam Tomas) kepada Rhymer? Apa yang terjadi dengan Amir? Akankah ia kembali berjuang bersama teman-temannya atau memilih untuk kembali menjadi guru dan menunggu kelahiran anak pertamanya? Sebaiknya Anda menyaksikannya dan menemukan jawabannya sendiri.

Berkaca ke dua film sebelumnya, Merah Putih dan Darah Garuda, banyak yang menyatakan bahwa film ketiga ini merupakan penutup yang sangat manis. Apalagi, di film ini, Yadi dan Connor berani menciptakan adegan peperangan di lautan yang penuh dengan ledakan! Tentunya, itu menjadi nilai plus yang tak terkira mengingat belum ada film Indonesia (khususnya di genre action) yang mengambil adegan peperangan di lautan. Tak lupa, film ini dibumbui banyak adegan saling tembak, ledakan, dan beberapa adegan sadis yang tidak pantas disaksikan anak di bawah umur.
Untuk kerangka sejarah di film ini, kru Hati Merdeka sepakat mengambil latar sejarah peristiwa Lengkong yang terjadi tahun 1946, sebagai wujud penghormatan kepada dua orang paman Hashim Djojohadikusumo, Executive Producer Hati Merdeka, yang turut gugur dalam peristiwa tersebut. Cerita mengenai kekejaman Kolonel Rhymer juga diambil dari kisah bersejarah mengenai kekejaman Raymond Westerling dan KNIL yang telah membunuh sekitar 40.000 sipil selama pemerintahannya.
Hati Merdeka kembali digarap oleh tenaga-tenaga profesional yang kemampuannya sudah diakui dunia. Yadi Sugandi (Laskar Pelangi. Under the Tree, The Photograph) dan Connor Allyn kembali bekerja sama menyutradarai film bertema sejarah ini dengan sentuhan unik mereka. Selain itu, Adam Howard (Saving Private Ryan, Blackhawk Down) memberikan kemampuan maksimalnya sebagai Koordinator Special Effect, John Bowring (The Thin Red Line, Australia, Wolverine) untuk divisi Ahli Persenjataan, dan Scott McLean (The Pacific, Matrix) untuk bagian Koordinator Pemeran Pengganti. Make up dan visual effect film ini juga dikerjakan dengan sangat memukau oleh peraih nominasi Oscar Conor O’Sullivan (The Dark Knight, Saving Private Ryan, Braveheart), sedangkan Graham Riddell (Robin Hood, batman begins, Star Wars I, Band of Brothers, Kingdom of Heaven) dipercaya untuk menjadi teknisi special effect.
Sembari menunggu film ini rilis di bioskop kesayangan Anda, silahkan saksikan trailer berikut dan selamat berandai-andai semanis apa Yadi dan Connor mengakhiri petualangan keempat prajurit berani mati tersebut. Enjoy!
Rilis:
9 Juni 2011
Genre:
action
Durasi:
97 menit
Sutradara:
Yadi Sugandi, Connor Allyn
Pemain:
Lukman Sardi, Donny Alamsyah, T. Rifnu Wikana, Darius Sinathrya, Rahayu Saraswati, Astri Nurdin, Nugie, Ranggani Puspandya
Studio:
Margate House Film