NostalGame: Final Fantasy IX
Apa yang Saya Benci dari Final Fantasy IX?
Desain Karakter
Harus diakui, desain karakter memang menjadi kelemahan terbesar di Final Fantasy IX. Hampir semua karakter yang dihadirkan di sini (selain Beatrix) tidak memancarkan aura karakter karismatik, atau setidaknya menarik mata. Lebih mengecewakan lagi, hal ini berlaku untuk dua sisi penting di dalam plot, tokoh hero dan villainnya. Bahkan sang musuh utama, Kuja, sama sekali tidak menghadirkan ketakutan sama sekali di pikiran saya.
Trance
Limit Break di Final Fantasy 7 dan 8 (memang harus dibandingkan) menampilkan jurus-jurus Limit Break yang ciamik dan berdamage luar biasa besar dengan multi hits. Di Final Fantasy 9, konsep ini justru divisualisasikan lewat mode Trance yang sayangnya tidak “menggambarkan” kekuatan setiap karakternya. Memang beberapa skill di mode Trance mampu menampilkan damage besar, namun tidak cukup menarik mata.
Frog-catching
Pertama, saya tidak terlalu menyukai Quina sebagai sebuah karakter. Dua, saya jarang sekali menggunakan karakter ini di dalam pertarungan walaupun ia mewarisi Blue Magic yang cukup mumpuni. Tiga, mengapa ada quest pribadi untuknya? Saya ingat bagaimana dulu sempat berusaha untuk mengumpulkan 99 kodok untuk mendapatkan equipment terbaik bagi Quina. Proses yang seharusnya singkat ini justru terasa jauh lebih berat dibandingkan Chocobo Breeding. Apalagi Anda harus menyisakan kodok jantan – betina untuk memastikan ekosistem nya terus berlanjut.
Necron sebagai Final Boss?
Anda dihadapkan pada satu musuh besar di FF IX, yang Anda tahu sejak awal bahwa orang inilah yang berusaha menghancurkan dunia. Kuja adalah sasaran yang harus Anda eleminasi dan karakter ini memang membawa cukup banyak masalah untuk dunia. Peranan penting yang dibawa Kuja ternyata tidak cukup untuk membuat karakter ini diakui sebagai boss terakhir yang harus Anda kalahkan. Setelah memastikan Trance Kuja kalah di tangan Anda, sebuah makhluk yang tidak pernah diceritakan sebelumnya, yang tidak pernah dijelaskan eksistensinya, dan tidak berpengaruh pada cerita sebelumnya tiba-tiba muncul begitu saja menjadi final boss Anda. Dia adalah Necron. Reaksi saya ketika melihat boss ini dulu hanya, “Hah?!”